Olahraga Virtual dan E-Sports Jadi Primadona karena Virus Corona

By Lariza Oky Adisty - Senin, 30 Maret 2020 | 00:05 WIB
Poster MotoGP Virtual Race 2020 (twitter.com/MotoGPeSport)

Tayangan ini sukses menyedot hingga 900 ribu penonton.

Penggiat e-sports melihat fenomena ini sebagai hal yang menarik, bahkan menghibur.

"Selalu ada debat antara olahraga dan e-sports. Cabang e-sports dituduh menjiplak skena cabang olahraga lain dan sekarang seluruh dunia mengikuti kami," kata Johan Sundstein.

Johan Sundstein direken sebagai atlet e-sports tersukses di dunia dengan mengumpulkan 7 juta dolar AS hasil berkompetisi Dota 2.

"Bagi saya hal ini sedikit lucu," tutur pria dengan pseudonim N0tail tersebut.

Baca Juga: Akhir Pekan Anti-mati Gaya: Pembalap F1 Bikin Balapan Simulasi, Kiper Real Madrid Juga Ikutan

Di sisi lain, Sundstein tetap merasakan dampak virus corona dengan turnamen e-sports yang juga dibatalkan.

"Menyedihkan sekali semua turnamen besar e-sports dibatalkan. Saya sangat antusias untuk mengikuti turnamen-turnamen itu, lalu batal begitu saja," ucapnya.

Sundstein mengatakan dia akan beralih ke streaming untuk tetap bertemu para suporternya.

Dia bukan satu-satunya yang menyadari potensi tersebut.

Twitch, platform game terbesar, mengalami peningkatan jumlah penonton hingga 1,5 juta di masa karantina mandiri.

Salah satu gamer di Twitch, Amy Bayliss, menyadari ada kenaikan jumlah penonton.

"Saat ini banyak orang yang beralih ke streaming karena mereka bosan di rumah," kata Bayliss.

"Namun, ini bukan cuma soal menonton orang bermain. Ini soal merasa berada di satu komunitas," ucapnya.