Gabriela Sabatini Ragu Turnamen Tenis Bisa Digelar Lagi Tahun Ini

By Muhamad Husein - Senin, 6 April 2020 | 16:35 WIB
Serena Williams (USA) & Andy Murray (GBR) playing against Bruno Soares (BRA) and Nicole Melichar (USA) in the Mixed Doubles on No.2 Court. The Championships 2019. Held at The All England Lawn Tennis Club, Wimbledon. Day 9 Wednesday 10/07/2019. Credit: AELTC/Ian Walton (AELTC/Ian Walton)

BOLASPORT.COM - Mantan bintang tenis Argentina, Gabriela Sabatini, merasa ragu turnamen tenis bisa digelar lagi pada tahun ini menyusul pandemi virus Corona alias Covid-19 yang kian tak terkendali.

Menurut Gabriela Sabatini, saat ini, para pelaku olahraga harus memprioritaskan keselamatan dan juga kesehatan di atas segalanya, tak terkecuali tenis.

Dia juga menilai setiap pelaku olahraga mesti mempersiapkan diri dalam menghadapi tahun 2021 yang akan dipenuhi dengan turnamen, baik yang ditunda maupun yang dijadwalkan pada tahun tersebut.

"Dalam beberapa bulan mendatang, saya kira akan sulit untuk mengadakan acara olahraga apapun," kata Sabatini dalam podcast Subidos a la Red yang dilansir BolaSport.com dari Scroll.in.

"Saya juga ragu bahwa tenis bisa diselesaikan pada tahun ini," ucap sosok berusia 49 tahun tersebut.

Baca Juga: Pusarla V Sindhu Tidak Heran Olimpiade Tokyo 2020 Ditunda

Saat ini, asosiasi tenis dunia putra dan putri (ATP dan WTA) tengah menghentikan sementara turnamen setidaknya sampai 7 Juni mendatang.

Regulasi tersebut mulai diberlakukan setelah mendapat rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada bulan Maret lalu.

Salah satu turnamen yang terkena dampak dari pandemi Covid-19 ialah Wimbledon 2020.

Turnamen Grand Slam di lapangan rumput itu memilih membatalkan penyelenggaraan pada tahun ini.

Hal tersebut menjadikan Wimbledon kembali menjalani pembatalan penyelenggaraan setelah Peran Dunia II terjadi.

Baca Juga: Gelar All England Open 2020 yang Diraih Praveen/Melati Tak Mengejutkan

Sementara itu, French Open 2020 yang semula dijadwalkan berlangsung pada bulan Mei memilih untuk mengundurkan waktu penyelenggaraan ke bulan September.

"Sulit untuk memastikan apa yang akan terjadi pada masa depan dan apa yang mungkin terjadi saat ini karena yang harus dilakukan sekarang adalah menghindari banyak kegiatan berkumpul, sementara dalam sebuah turnamen tenis hal ini terjadi," kata Sabatini.

"Hal ini agak membuat putus asa. Sebab, anda tidak tahu bagaimana atau kapan itu (pandemi) akan berakhir dan meskipun kami selalu suka memikirkan rencana ke depan, sekarang kami tidak bisa melakukan itu."

"Sisi baiknya, kita semua menghadapi situasi yang sama karena wabah ini bersifat global, jadi yang penting sekarang adalah tetap di rumah dan tetap sehat," ucap juara tunggal putri US Open 1990 tersebut.

Baca Juga: Cerita Mike Tyson yang Gagal Lakoni Pertarungan Melawan Gorila

Selain pernah menjadi kampiun tunggal putri US Open, Gabriella Sabatini juga mengoleksi titel Wimbledon 1988 pada nomor ganda putri, gelar WTA Tour Championship 1988 dan 1994, serta medali perak Olimpiade Seoul 1988.

Sabatini gantung raket pada tahun 1996.