Susy Susanti Minta Para Atlet Muda Lebih Asah Kemampuan Strokes

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 9 April 2020 | 19:20 WIB
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, saat diwawancarai oleh Bolasport.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta (27/2/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menyarankan para atlet bulu tangkis pelatnas menjaga performa mereka agar level bermain tak menurun.

All England Open 2020 menjadi turnamen terakhir yang diikuti atlet-atlet bulu tangkis Indonesia pada 11-15 Maret lalu.

Wabah pandemi covid-19 atau virus corona mengharuskan mereka menjalani isolasi mandiri selama dua pekan.

PBSI sebelumnya menyatakan para atlet akan tetap berada di pelatnas di Cipayung, Jakarta, dan menjalankan program latihan untuk menjaga kebugaran.

Susy Susanti menyarankan para atlet muda melatih strokes mereka pada sesi latihan.

"Atlet muda memang harus tetap latihan stroke dan akurasi, karena di bagian ini mereka masih belum matang," kata Susy Susanti, dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Mereka harus lebih konsisten latihan, agar feel akurasi dan stroke-nya tidak hilang setelah lama absen turnamen dan latihan intensif," ujarnya melanjutkan.

Sesi latihan di Pelatnas Cipayung saat ini memang menitikberatkan ke latihan teknik dan fisik untuk menjaga performa.

Baca Juga: Gitar Ketinggalan di Pelatnas, Lee Zii Jia Rindu Bermain Musik

Pelatnas Cipayung baru akan mulai menerapkan program latihan intensif mulai 2 Juni 2020 atau setelah hari raya Idul Fitri.

Latihan pada tahap ini sudah mulai normal kembali karena para atlet akan menjalani program persiapan menuju turnamen, seandainya turnamen sudah bisa berjalan pada Agustus 2020.

"Porsi latihan saat ini sekitar 40-50 persen saja. Saat ini hal terpenting adalah menjaga kesehatan atlet, jadi menyesuaikan dengan kondisi mereka. Program latihan sesuai arahan pelatih tiap sektor," tutur Susy.

Baca Juga: Rexy Mainaky Ungkap Latihan Tim Bulu Tangkis Thailand di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Bantuan Jam Tangan

"Program latihan aakan kembali normal sesudah Lebaran. Semoga saat itu situasi sudah membaik," kata peraih medali emas Olimpiade 1992 itu lagi.

Wabah pandemi covid-19 menyebabkan turnamen-turnamen olahraga ditunda atau dihentikan.

Salah satunya adalah Olimpiade Tokyo yang mundur pelaksanaannya dari 2020 ke 2021.

Baca Juga: SEJARAH HARI INI - Marcus/Kevin Buktikan Taji dengan Cetak Hattrick Superseries

Penundaan tersebut mengharuskan PBSI mengatur ulang program dengan seefektif dan seefisien mungkin, terutama untuk atlet yang diprioritaskan menuju pesta olahraga sejagat itu.

"Perubahan jadwal tentu ada dampaknya buat atlet karena mereka harus mempersiapkan diri lebih lama. Mereka harus menjaga kondisi tubuh," tutur Susy.

"Performa mereka perlu ditingkatkan lagi dan diatur ulang sehingga puncaknya bisa dicapai di Olimpiade," kata dia lagi.