Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Direktur IBL Sebut Kompetisi Tanpa Penonton Belum Jadi Pilihan Terbaik

By Wila Wildayanti - Sabtu, 16 Mei 2020 | 07:00 WIB
NSH Jakarta menghadapi Indonesia Patriots dalam pertandingan Seri III Indonesia Basketball League (IBL) 2020 di Mahaka Square, Jakarta, Sabtu (1/2/2020). (LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Kembali mengelar kompetisi tanpa penonton belum menjadi opsi atau pilihan terbaik menurut Direktur Indonesia Basketball League (IBL), Junas Miradiarsyah.

Kompetisi IBL juga dihentikan seperti pertandingan sepak bola dan ajang lainnya karena terdampak adanya pandemi virus corona (COVID-19).

Tidak seperti kompetisi lainnya di luar negeri yang bisa dilanjutkan tanpa penonton, di Indonesia melaksanakan pertandingan tanpa penonton membawa konsekuensi besar.

Kompetisi IBL yang sudah berhenti sejak 13 Maret 2020 itu tak bisa dilanjutkan karena menurut Junas Miradiarsyah, para pemain tetap bakal melakukan kontak langsung dengan pemain lain.

Baca Juga: Kisah Unik Thierry Henry soal Pemilihan Nomor Punggung di Arsenal

Melanjutkan kompetisi jadi sulit dilaksanakan karena saat bermain basket tidak memungkinkan fisik pemain berjauhan.

Apalagi saat harus berebut bola dengan tim lawan, tentu saja mereka harus saling berdekatan dan terjadi kontak tubuh.

Sebelumnya Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali dalam pembukaan webinar olahraga pada Kamis (14/5/2020) memberikan saran untuk bisa melanjutkan kompetisi IBL.

Tetapi, untuk melanjutkan kompetisi IBL, harus ada protokol kesehatan yang ketat agar tidak ada penyebaran virus corona.

"Ada saran sebelum bisa memulai kembali kompetisi, yaitu harus menjalani tes rapid dan swab. Tetapi, kami lihat seberapa banyak permintaannya, baru akan kami sampaikan ke gugus tugas penanggulangan Covid-19,” kata Junas Miradiarsyah saat dihubungi pewarta.

“Gugus tugas sudah menyampaikan kemungkinan misalnya kompetisi berlanjut tanpa penonton, maka tes rapid dan swab bagi pemain dan staf bisa dilakukan, tetapi klub-klub belum merespons," ucapnya.

Bagi Junas, memberlakukan protokol kesehatan ketat bagi pemain dan penonton pada saat dimulainya kembali kompetisi sudah dibicarakan secara internal.

Garis besarnya, IBL setuju usulan pemerintah untuk melakukan tes rapid dan swab terlebih dahulu.

Baca Juga: BREAKING NEWS - Pelatih Klub Futsal Vamos Mataram Meninggal Dunia

Namun, untuk bisa memulai pertandingan tanpa penonton, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi resmi dari gugus tugas COVID-19.

"Para pertemuan sebelumnya, Menpora hanya mengatakan lanjutan kompetisi menunggu izin dari pihak gugus tugas. Informasinya baru sebatas itu dan kami akan mengikutinya,” ujar Junas.

“Tetapi, kalau memang nanti arahnya ke kompetisi tanpa penonton, kami harus diskusi kembali dengan klub dan sponsor. Banyak konsekuensi bagi sponsor, penyelenggaraan, dan klub juga walaupun cara melanjutkan kompetisi tanpa penonton ini sudah dijalani liga sepak bola luar negeri dan basket Taiwan," kata Junas lagi.

Menurutnya secara teknis memang memungkinkan untuk bisa melanjutkan kompetisi IBL tanpa penonton, tetapi ia mengaku bahwa hingga saat ini pihaknya masih mempertimbangkan substansi lain.

"Kami mengerti (tanpa penonton) arahnya untuk menjaga keselamatan manusia. Hanya, substansinya harus dibicarakan ke klub. Karena klub bermain untuk fans mereka dan kehadiran fans akan berpengaruh besar kepada permainan di atas lapangan. Lalu sponsor pun juga harus tahu apakah berpengaruh signifikan untuk mereka kalau pertandingan hanya disiarkan secara langsung saja.”

Baca Juga: Cerita Hanif Sjahbandi - Pernah Gagal di Diklat, Kini Buka Peluang Gabung Persib Lagi

Untuk membuat kemungkinan tersebut, pihaknya akan melihat kondisi terkini selepas status darurat pemerintah selesai pada 29 Mei mendatang.

"Status darurat sampai 29 Mei, nanti kami lihat lagi. Menpora juga pernah menyampaikan seluruh kegiatan olahraga ditunda sampai Juli. Jadi, kami memakai pertimbangan itu. Untuk mulai lagi butuh persiapan, salah satunya pertimbangan terkait pemain asing.”

Salah satu yang menjadi massalah untuk IBL sendiri adalah waktu untuk kembali mendatangkan pemain asing.

“Karena pemain asing IBL hampir 90 persen dari Amerika, sementara di sana kondisi pandeminya sedang meningkat. Bila pada Juni diperbolehkan untuk kembali menggelar kompetisi, kami juga harus lihat prosedurnya. Apakah perlu karantina untuk pemain asing," tutur Junas.

Bila Juni sudah ada izin, pihaknya mengaku bisa langsung menghubungi agen pemain asing untuk memastikan jadwal kedatangan pemain asing tersebut dan mengurus administrasinya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P