PT LIB Penuhi Janji dengan Cairkan Subsidi, Borneo FC Sambut Bahagia

By Wila Wildayanti - Jumat, 22 Mei 2020 | 17:00 WIB
Pelatih baru Borneo FC, Edson Tavares (kiri) bersama Presiden Klub, Nabil Husein (kanan), dalam sesi perkenalan di Stadion Segiri, Samarinda, pada Senin (20/1/2020). (MEDIA OFFICER BORNEO FC)

BOLASPORT.COM - CEO Borneo FC, Nabil Husein Said Amin, mengaku sangat bahagia karena PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) memenuhi janji membayar subsidi ke klub.

Sebagaimana diketahui, Borneo FC menjadi salah satu klub peserta Liga 1 yang turut menuntut LIB agar segera mencarikan subsidi untuk klub.

Borneo FC saat ini tak berbeda jauh dengan klub Liga 1 yang lainnya karena mereka tidak bisa mendapatkan pemasukan tetapi harus tetap menggaji pemain dan stafnya.

Hal itu terjadi kadena terkait adanya pandemi virus corona (Covid-19), sehingga pertandingan dihentikan hingga 29 Mei 2020.

Baca Juga: Liliyana Natsir Akui Tontowi Ahmad adalah Partner yang Sabar

Tetapi meski kompetisi dihentikan, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) meminta agar klub tetap menggaji pemainnya.

Sehingga klub Liga 1 kompak meminta subsidi agar sebera dicaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) LIB, Senin, 18 Mei 2020.

PT LIB mencairkan subsidi sebesar Rp 520 juta, dan dana itu nantinya bisa menolong klub peserta Liga 1 dan untuk tim berjulukan Pesut Etam tersebut.

Tentu saja dengan subsidi tersebut tak hanya untuk menggaji pemain saja tetapi untuk kebutuhan operasional dan yang lainnya.

Nabil Husein mengatakan bahwa pembayaran subsidi termin kedua ini bisa menutupi kebutuhan tim.

Walaupun Nabil mengaku, bahwa sebenarnya pelunasan subsidi tahap kedua ini sudah terlambat.

Baca Juga: Bek Persiraja ini Pernah Jadi Palang Pintu Klub Inggris, Blackpool FC

Hal itu karena PT LIB harusnya membayarkan pada semua klub pada Maret lalu, tapi karena ada penghentian Liga 1 itu pun membuat subsidi datang terlambat.

Yang membuat Nabil lebih senang adalah, tidak dilakukannya pemotongan subsidi kedua ini.

Walaupun awalnya PT LIB berencana memangkas 33 persen subsidi untuk 18 tim Liga 1, sehingga setiap klub hanya menerima Rp 350.000.000 pada tahap pembayaran kedua.

Namun PSSI menolak usulan PT LIB tersebut dan meminta mereka membayar dengan nilai yang sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, yakni Rp 520.000.000 per termin.

Tak hanya itu, Nabil pun mengingatkan agar nantinya pengurus LIB kedepannya bisa lebih profesional apalagi mereka operator sepak bola.

“Kompetisi saat ini memang dihentikan, tapi saya pikir tak bisa juga PT LIB melakukan pemotongan subsidi saat klub sangat membutuhkan finansial,” kata Nabil Husein Said Amin, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari laman resmi Borneo FC.

“Tapi syukurlah pemotongan tak dilakukan. Saya juga berharap, semoga ke depan PT LIB bisa lebih peofesional dalam menunaikan tanggung jawab,” katanya.

“Jangan hanya klub diminta profesional dari segala aspek, tapi operator kompetisinya justru tak memberi contoh baik,” ucapnya.

Tak hanya itu, Nabil tak segan menyebutkan bahwa dengan cairnya subsidi tersebut sangat membantu tim.

Apalagi kompetisi sudah dihentikan selama hampir tiga bulan penuh, sehingga klub pun tak medapatkan pemasukan.

“Terus terang apa yang diberikan PT LIB sangat membantu di situasi sulit seperti saat ini,” ujarrnya.

“Hal ini bukan hanya Borneo FC saja yang mengalami, tetapi semua klub. Makanya kami sangat senang PT LIb memenuhi janji untuk segera melunasi subsidi termin kedua ini,” tutur Nabil Husein.