Kisah Hidup Conor McGregor, Penuh Kontroversi, dan Disebut Titisan Mike Tyson

By Delia Mustikasari - Sabtu, 30 Mei 2020 | 11:20 WIB
Petarung UFC asal Republik Irlandia, Conor McGregor, baru saja menang atas Donald Cerrone pada UFC 246 di T-Mobile Arena, Las Vegas, Minggu (19/1/2020). Dalam laga tersebut, McGregor dinyatakan menang secara TKO dengan waktu 40 detik di ronde pertama. (twitter.com/ufc)

BOLASPORT.COM - Petarung Ultimate Fighting Championship (UFC) Irlandia, Conor McGregor, menjadi petarung yang paling banyak menuai kontroversi.

Beberapa pihak menyebut Conor McGregor sebagai legenda tinju, Mike Tyson. Salah satu orang yang memberikan julukan itu ialah pelatih mixed martial arts (MMA) legendaris, Firas Zahabi.

Firas mengatakan bahwa Conor McGregor memiliki kesamaan dengan Mike Tyson dari segi fisiologis. Hal tersebut adalah keterkaitan otot mereka dengan tulang masing-masing.

Baca Juga: Conor McGregor Sabar Dulu karena Bukan Calon Potensial Kamaru Usman

McGregor punya tangan kiri yang mematikan seperti sosok Tyson.

Perilaku dan jalan hidup keduanya juga mirip. Kisah hidup mereka, sama-sama dipenuhi oleh kontroversi.

Semasa aktif, Tyson sempat jadi sosok fenomenal. Kariernya melesat cepat karena tampil garang di atas ring.

Sementara itu, McGregor menyandang status megabintang UFC dengan cepat. McGregor juga mampu meraih gelar juara di dua divisi berbeda.

McGregor menjalani pertarungan pertama di kelas ringan pada ajang Mixed Martial Art (MMA) dengan mengalahkan Gary Morris melalui technical knocked out (TKO) di ronde kedua, 9 Maret 2008.

Setelah itu, ia memutuskan naik kelas ke kelas bulu. Sepanjang 2011 dan 2012, McGregor meraih delapan kemenangan beruntun, termasuk memenangi gelar kelas bulu dan kelas ringan CWFC.

Torehan dua gelar itu membuatnya jadi atlet bela diri campuran pertama asal Eropa yang menyandang gelar dari dua kelas berbeda.

Baca Juga: Terkait Gagalnya Duel Jon Jones vs Francis Ngannou, Ini Alasan Bos UFC

Setahun berselang, pihak UFC mengumumkan telah menjalin kerja sama dengan McGregor. Karier pria bernama lengkap Conor Anthony McGregor itu menanjak sejak kerja sama tersebut.

Kemenangan meyakinkan atas Dustin Poirier pada 2014 membuka jalan bagi McGregor untuk bertarung memperebutkan gelar kelas bulu UFC.

Namun, ia harus lebih dahulu mengalahkan Denni Siver agar bisa menantang pemegang gelar kelas bulu UFC, Jose Aldo.

McGregor tampil dominan melawan Siver dalam UFC 59. Ia menguasai ronde pertama dan mengakhiri pertarungan dengan kemenangan TKO di ronde kedua.

Pertarungan dengan Aldo yang sempat tertunda akhirnya terjadi di UFC 194 pada 2015.

McGregor mengakhiri pertarungan dalam waktu 13 detik untuk menyandang gelar kelas bulu UFC dan juga rekor kemenangan tercepat.

Setelah itu, McGregor menelan kekalahan pertamanya di ajang UFC sekaligus mengakhiri catatan 15 kemenangan beruntun.

Diaz mengalahkan McGregor dalam pertarungan di kelas welter dengan kuncian pada ronde kedua di UFC 196 pada Maret 2016.

Pada 2017, McGregor membuat keputusan yang berani dengan menerima tantangan Floyd Mayweather Jr di ring tinju.

McGregor yang dikabarkan dapat bayaran US$30 juta atau setara Rp 400 miliar, kalah di ronde ke-10 dari Mayweather dengan TKO.

McGregor kemudian memutuskan kembali bertarung di Oktagon setelah kalah dari Mayweather.

Ia menghadapi Khabib Nurmagomedov dalam UFC 229 dan kalah karena kuncian di leher pada ronde keempat.

Tensi panas sebelum pertarungan antara keduanya mengakibatkan kekacauan setelah pertarungan.

Baca Juga: Tak Ada Conor McGregor, Ini Petarung MMA Terbaik Menurut Khabib Nurmagomedov

Komisi Atletik Nevada (NSAC) akhirnya memutuskan untuk menghukum Khabib larangan bertarung di Nevada selama sembilan bulan dan denda 500 ribu dolar Amerika Serikat (AS) atas tindakannya membuat keributan usai UFC 229.

Sementara itu, McGregor hanya mendapat hukuman enam bulan dan denda 50 ribu dolar AS.

McGregor terakhir kali naik ring pada Januari 2020.

Saat itu, pria berusia 31 tahun itu sukses mengalahkan Donald Cerrone (AS) di kelas welter UFC dengan TKO pada ronde pertama.

Ketika bergelimang prestasi, Tyson dan McGregor keduanya sama-sama terjerat berbagai kasus.

Si leher beton tersandung kasus pemerkosaan terhadap Desiree Washington, sedangkan McGregor sempat berurusan dengan hukum karena menyerang rivalnya, Khabib Nurmagomedov dengan troli.

McGregor juga tersandung kasus pelecehan seksual terhadap seorang wanita di Dublin, Republik Irlandia. Dia sudah dua kali memenuhi panggilan pihak berwajib.

"Jadi di sinilah titiknya. Ya, tentu saja Mike Tyson pernah mengalami masa kejayaan dan suram. Manajemen keuangan, membuatnya berada dalam posisi yang tak seharusnya," kata McGregor dilansir BolaSport.com dari Severe MMA.

"Tetapi, lihat Mike sekarang, dia punya banyak uang. Bisnis ganjanya luar biasa. Tapi, ya saya tak mau sepertinya," ujar McGregor.

"Tetapi, saya setidaknya sudah berada di jalur seperti Mike sedikit. Saya tahu apa yang perlu dilakukan dan tidak. Kini, saya harus memposisikan diri, sebagai individu lebih baik, pria yang jantan. Sekarang, saya ada di posisi lebih baik," ujarnya.

Satu hal yang membedakan McGregor dan Tyson adalah soal kebangkrutan Dalam posisi terjepit, McGregor sama sekali tak kehabisan uang.

Adapun Tyson yang sempat jadi miskin karena tersandung kasus pemerkosaan terhadap Desiree.

Atas kondisi itu, McGregor bersyukur karena bisni dari bertarung melawan Floyd Mayweather Jr dan wiski Proper12, sudah membawa kemakmuran dalam hidupnya.