Solidaritas Untuk George Floyd, Luis Milla Unggah Pesan Stop Rasisme

By Hugo Hardianto Wijaya - Rabu, 3 Juni 2020 | 06:00 WIB
Eks pelatih timnas Indonesia, Luis Milla, turut bersolidaritas dengan kematian George Floyd di Amerika Serikat. (FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

Baca Juga: Skuad Amartha Hangtuah Jalani Rapid Test Usai Jalani Isolasi

Floyd lantas diborgol dan digelandang untuk masuk ke dalam mobil polisi.

Namun dia menolak dan memberontak hingga terjatuh. Saat itu, dia memberi tahu polisi bahwa dirinya tak bisa bernapas.

Saat itu, datang lagi dua orang polisi lain termasuk Derek Chauvin yang menyebabkan Floyd meninggal dunia.

Pada pukul 20.19, Chauvin menarik Floyd dari kursi penumpang dan menyebabkan Floyd kembali jatuh ke tanah.

Baca Juga: Hampir Hengkang tetapi Kontrak Diperpanjang, Giroud: Tuhan Ingin Saya Bertahan di Chelsea

Chauvin kemudian menaruh lututnya di atas leher Floyd selama tepat delapan menit 46 detik.

Selama itu pula, George Floyd terus meminta tolong dan mengatakan bahwa dirinya tak bisa bernapas.

Setelah enam menit terbaring di tanah, Floyd menjadi tak responsif. Dalam video yang direkam netizen, Floyd menjadi diam sehingga orang-orang yang melihat meminta polisi untuk mengecek nadinya.

Baca Juga: Jika Kompetisi Disetop, Gelandang Sriwijaya FC Akan Beralih Profesi Jualan Baju dan Sepatu

Salah seorang polisi, JA Kueng, mencoba hal tersebut tapi tidak menemukan denyut apapun.

Pada pukul 20.27, Chauvin baru mengangkat kakinya dari leher George Floyd.

Floyd yang sudah tak bergerak segera dilarikan ke Rumah Sakit Hennepin Counti dengan menggunakan ambulans.

Satu jam kemudian, George Floyd dinyatakan meninggal dunia.