PBSI Sambut Baik Klarifikasi BWF tentang Pemberian Poin bagi Tim China dan Hong Kong

By Delia Mustikasari - Senin, 8 Juni 2020 | 16:10 WIB
Berita bulu tangkis internasional. (ANDREAS JOEVI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akhirnya memberikan klarifikasi atas keputusan pemberian poin bagi tim China dan Hong Kong dalam Kejuaraan Beregu Asia 2021.

Kedua tim ini diberikan poin karena tidak dapat mengikuti turnamen Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Manila, Filipina, karena peraturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan pemerintah Filipina terkait wabah Covid-19.

Keputusan ini sempat membuat beberapa negara mengajukan keberatan karena dianggap tidak adil.

Baca Juga: Sosok Legenda yang Dikagumi dan Jadi Idola Jonatan Christie

Poin kejuaraan beregu Asia yang didapat China dan Hong Kong mencakup nomor ganda campuran.

Sementara itu, peserta Kejuaraan Beregu Asia 2020 tidak mendapat poin dari nomor ganda campuran.

Penyebabnya, format pertandingan yang dimainkan adalah format Piala Thomas dan Uber yang hanya memainkan nomor tunggal putra, tunggal putri, ganda putra, dan ganda putri.

Dalam klarifikasinya, BWF menyatakan bahwa China dan Hong Kong akan mendapat poin dari Kejuaraan Beregu Asia 2021, tetapi tidak pada nomor ganda campuran karena nomor ini tidak dimainkan pada Kejuaraan Beregu Asia 2020.

"Ini adalah keputusan yang fair untuk semua, memang ini yang kami inginkan yaitu kejelasan bahwa nomor ganda campuran tidak akan dihitung," kata Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI Bambang Roedyanto dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Negara lain juga tidak dapat poin dari ganda campuran pada Kejuaraan Beregu Asia 2020. Setahu saya, selain Indonesia, tim Malaysia juga sempat mengajukan pertanyaan serupa kepada BWF. Kami hanya ingin memastikan bahwa keputusannya adil untuk semua," ujar Rudy.

Baca Juga: Sembuh dari DBD, Lai Shevon Jemie Sempat Takut Terjangkit Covid-19

Rudy mengatakan bahwa saat ini BWF juga tengah menggodok aturan tentang jumlah turnamen wajib yang harus diikuti atlet.

Wabah Covid-19 membuat banyak negara peserta mengalami keterbatasan dalam pengaturan perjalanan dan lain sebagainya, maka pengaturan ulang mandatory tournament ini dipandang sebagai hal yang cukup krusial.

"BWF akan membuat aturan mengenai ini (jumlah turnamen wajib), tapi sampai saat ini masih belum ada informasi lagi, keputusan resmi akan diumumkan lebih lanjut oleh BWF, kita tunggu saja," tutur Rudy yang juga menjabat sebagai Chair of Event Committee Badminton Asia Confederation.

Berdasarkan peraturan yang dikeluarkan BWF, mereka yang berada di peringkat 15 besar di nomor tunggal dan peringkat 10 besar di nomor ganda, diwajibkan untuk mengikuti turnamen-turnamen berikut:

BWF World Tour Finals (level 1)
• Tiga dari total tiga turnamen di level 2 (BWF World Tour Super 1000)
• Lima dari total lima turnamen di level 3 (BWF World Tour Super 750)
• Empat dari total tujuh turnamen di level empat (BWF World Tour Super 500)

Baca Juga: Arti Juara bagi Jonatan Christie Hingga Ingin Seperti Kento Momota