Disebut Curang Saat Lawan Deontay Wilder, Begini Jawaban Tyson Fury

By Muhamad Husein - Selasa, 30 Juni 2020 | 17:40 WIB
Tyson Fury (kiri) dan Deontay Wilder (kanan) saat keduanya saling bertarung ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020). (twitter.com/frankwarren_tv)

Baca Juga: NBA Akan Hias Semua Lapangan Pertandingan dengan Tulisan 'Black Lives Matter'

"Saya membuat video singkat untuk membahas tuduhan yang tidak jelas yang datang dari Wilder dan timnya," kata Tyson, dilansir BolaSport.com dari Thesun.co.uk. 

"Saya baru baca artikelnya, katanya, saya memiliki benda tumpul di balik sarung tinju, memang benar kedua sarung tinju saya terlihat seperti batu besar."

"Mungkin saja, jika mendapat pukulan di bagian pelipis, maka anda akan mengalami luka tersebut," ucap dia menjelaskan.

TWITTER/COM/PIERSMORGAN
Saat Tyson Fury (kiri) memukul jatuh Deontay Wilder (kanan) dalam pertandingan ulang di MGM Grand Arena, Las Vegas, Nevada, AS, Minggu (23/2/2020).

Lebih lanjut, Tyson Fury mengatakan bahwa ada saksi dari pihak Deontay Wilder yakni Jay Deas yang memeriksa dia sebelum naik ke atas ring.

"Jay Deas berada di ruangan ketika tangan saya terbungkus, dia telah memeriksanya, dia ada di sana ketika saya mengenakan sarung tinju. Semua orang ada di sana memeriksanya," tutur Fury.

"Lain kali, saya akan membuat luka penyok dalam kariernya, bahkan mengakhirinya, ini akan menjadi kemenangan saya dua kali berturut-turut, sampai jumpa selamanya," kata dia lagi.

Baca Juga: Conor McGregor Dipercaya Bisa Rebut Sabuk Juara Kelas Welter UFC

Sebelumnya, Marsellos Wilder --yang merupakan ssalah satu anggota tim Deontay Wilder-- menuduh Tyson Fury melakukan kecurangan karena membuat petinjunya mendapat luka penyok di pelipis.

"Ditemukan oleh dokter terdapat luka penyok di sisi kepalanya. Itu disebabkan oleh benda tumpul ke arah kepalanya pada pertandingan terakhir," kata dia.

"Tidak ada sarung tinju atau kepalan tangan yang dapat membuat kerusakan seperti itu, menurut otopsi," ucap Marsellos Wilder menjelaskan.