Andrea Pirlo ke Juventus: Bukan Gambling, melainkan Planning (2)

By Beri Bagja - Jumat, 14 Agustus 2020 | 21:30 WIB
Pep Guardiola dan Zinedine Zidane bersalaman selepas laga Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions. (TWITTER.COM/RMADRIDFRENCH)

Calcio e Finanza menyebut upah Pirlo hanya 1,8 juta euro per musim. Cuma sepertiga Sarri, bahkan kalah dari Sinisa Mihajlovic di Bologna (3 juta euro per musim), apalagi Antonio Conte di Inter (11 juta).

Jadi, kalaupun keputusan pahit memecat Pirlo harus dilakukan, beban kompensasinya jelas tak akan sebesar Sarri. Kontraknya pun cuma dua tahun.

Sebagai pelatih yang kariernya baru akan menetas, tuntutan Pirlo di bursa transfer juga diprediksi tak akan macam-macam, tidak sebesar Pochettino, Allegri, apalagi kaliber Pep Guardiola.

Kendali Pirlo tak akan lebih besar dari keinginan manajemen.

Selain itu, ada asumsi "jahat" yang menggelincir di media bahwa Pirlo sepertinya sudah diset untuk gagal di Juventus.

Dengan rekam jejak dan gaji minim, ekspektasi yang diberikan buat Pirlo pun tak akan berat-berat.

Baca Juga: Penunjukan Andrea Pirlo oleh Juventus Menghina Asosiasi Pelatih

Andai finis sebagai runner-up Serie A, finalis Coppa Italia, dan perempat finalis Liga Champions, kinerja Pirlo sudah bisa dicap bagus banget mengingat ini adalah debutnya.

Dia dan klub mendapatkan amnesti dan pemakluman dari suporter, seperti halnya Chelsea bersama Frank Lampard musim ini: tak mendapat apa pun, tetapi banyak yang bilang sukses.

Nah, musim depannya lagi, barulah muara dari skenario rencana besar Juventus bakal ketahuan, seandainya itu memang ada.

Pirlo mungkin hanya diplot sebagai pemimpin transisi untuk mengemudikan kapal Bianconeri di tengah badai ketidakpastian. Syukur-syukur tidak oleng parah.