Ketika Juara Bertahan Honda Belum Pernah Naik Podium dalam 8 Balapan MotoGP 2020

By Delia Mustikasari - Selasa, 29 September 2020 | 06:00 WIB
Pembalap LCR Honda, Takaaki Nakagami. (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Juara bertahan, Honda masih belum menang setelah delapan seri balap MotoGP 2020.

Keadaan Honda kian sulit dengan ketidakhadiran Marc Marquez yang sebagian besar dianggap sebagai penantang dalam kejuaraan saat dia kembali membalap. Saat ini, dia tengah menjalani pemulihan cedera lengan tangan kanan yang dia dapat pada balapan MotoGP Spanyol.

Honda memiliki kecepatan yang dibutuhkan untuk bersaing pada balapan MotoGP Catalunya di Circuit de Barcelona-Catalunya, Minggu (27/9/2020).

Baca Juga: Ketakutan Rossi pada Suzuki dalam Kecelakaan 'Memalukan' MotoGP Catalunya 2020

Namun, performa itu tidak datang dari pembalap Repsol Honda, Stefan Bradl,.Alex Marquez, atau harapan Honda berikutnya, Cal Crutchlow (LCR Honda).

Hal itu datang dari pembalap LCR Honda lainnya, Takaaki Nakagami dan motor 2019 miliknya.

Nakagami sangat kecewa dengan hasil balapan MotoGP Catalunya. Penyebabnya, dia merasa tiga lap pembuka balapan membantunya mendapatkan kesempatan terbaiknya untuk memenangi balapan.

Setelah start dari urutan ke-11 dan melakukan start yang lambat, ia kebobolan hampir sembilan detik dari pemenang balapan Fabio Quartararo pada 15 lap pembuka dari balapan yang berlangsung selama 25 putaran.

"Pada awalnya, saya tidak memiliki kecepatan yang kuat. Saya agak lambat, tetapi kemudian saya masuk ke putaran terbaik 1 menit 40 detik-an dan bisa konsisten. Namun, sudah terlambat," ujar Nakagami dilansir BolaSport.com dari The Race.

"Saya cukup nyaman dan sangat cepat. Saya bisa menjaga waktu putaran dan pembalap di atas banyak yang turun kecepatannya. Saya tahu bahwa saya bisa mempertahankannya, saya memiliki kemungkinan untuk hasil yang bagus. Di akhir balapan, saya benar-benar orang tercepat di trek."

"Saya sangat kecewa berakhir dengan finis di posisi ketujuh. Kami memiliki peluang besar untuk memenangkan perlombaan jadi ketujuh bukanlah apa-apa. Saya sangat kecewa. Saya tidak bisa menjelaskan perasaan saya," aku Nakagami.

Nakagami mengatakan bahwa dia perlu menemukan cara untuk meningkatkan performa karena jika tidak, dia dan tim tidak akan pernah mendapatkan podium.

"Kami harus membuat motor lebih kuat di grup balapan," ujar pembalap 28 tahun itu.

Nakagami hanya lolos ke jajaran 10 besar sebanyak dua kali pada tahun ini.

Baca Juga: Reaksi Berantai Usai Dovizioso Terlempar dari Puncak Klasemen MotoGP

"Dengan ban belakang baru dan mesin kami, sedikit rumit, terutama saat masuk tikungan dan saat pengereman. Tentu saja itu tergantung pada tingkat daya cengkeram di lintasan, tetapi bagian ban belakang selalu mendorong bagian depan ban dan Anda harus menunda segalanya," ucap Nakagami.

Nakagami sudah mencoba rem mesin dan sedikit demi sedikit mencoba mengendalikannya.

"Jika kita tidak memiliki pengaturan yang baik dengan pengereman mesin, itu selalu menjadi bencana. Namun, butuh waktu lama untuk membangunnya," kata Nakagami

"Itu selalu menjadi prioritas pertama kami, dan kami hanya dapat meningkat setelah set-up rem yang baik," ucap Nakagami.

Itu dibuktikan dengan hasil tahun ini, dengan balapan sundulan ganda di MotoGP memberikan kesempatan unik untuk mengujinya.

Ada satu hal yang bisa dibanggakan dan disenangi Nakagami pada MotoGP 2020.

Dia menjadi satu-satunya pembalap Honda yang mencetak poin di setiap balapan dari delapan seri balap MotoGP 2020. Dia menempati urutan 10 teratas pada masing-masing balapan.

Nakagami mencetak setiap poin untuk kategori konstruktor untuk Honda dan menduduki urutan ketujuh dalam klasemen pembalap MotoGP musim ini.

"Ini sangat positif bagi saya, tetapi di sisi lain saya belum naik podium. Ada peluang besar untuk memenangkan perlombaan," tutur Nakagami.

"Pada musim seperti ini, menjadi konsisten ini sangat penting. Akhir tahun ini akan membantu saya untuk berada dalam posisi yang baik di kejuaraan."

Baca Juga: Zarco Sedih Usai Jatuhkan Dovizioso pada MotoGP Catalunya 2020