Antara Marc Marquez dan Mesin, Honda Punya Kans Keluar dari Neraka Jika...

By Agung Kurniawan - Sabtu, 3 Oktober 2020 | 13:50 WIB
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, hampir melakukan comeback impresif andai tidak mengalami kecelakaan pada balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 19 Juli 2020. (HONDA RACING CORPORATION)

BOLASPORT.COM - Honda yakin bisa memperbaiki pencapaian mereka di MotoGP setelah terseok-seok dan kehilangan sosok andalan seperti Marc Marquez.

Honda kehilangan Marc Marquez setelah mengalami cedera serius hingga tak bisa tampil sejak balapan seri kedua MotoGP 2020.

Absennya Marc Marquez memberikan kerugian besar bagi Honda.

Masalah motor Honda RC213V semakin terlihat setelah pembalap mereka yang lain juga kesulitan untuk tampil kompetitif.

Baca Juga: Marc Marquez Gemas Lihat Persaingan yang Terlalu Ketat pada MotoGP 2020

Jika sebelumnya kritik tertutup oleh prestasi Marquez sebagai juara, Honda kini sulit untuk mengelak bahwa RC213V bukan tunggangan yang mudah.

Cal Crutchlow yang biasanya rutin meraih hasil podium setiap musimnya juga melihat masalah besar dari motor Honda.

Rider asal Inggris itu menilai bahwa RC213V 2020 jauh lebih sulit dikendalikan terutama saat digeber memasuki tikungan.

"Mesinnya berbeda di tahun ini, kami memiliki lebih banyak inersia (kelembaman) di tikungan," kata Cal Crutchlow, dilansir BolaSport.com dari Crash.net.

Baca Juga: Tanpa Marc Marquez, Honda Jadi Motor Paling Bapuk di Grid MotoGP 2020?

Honda terancam semakin berkubang di jurang neraka lantaran MotoGP melakukan pembekuan mesin dan aerodinamika hingga musim 2021.

Manajer Teknis Honda, Takeo Yokoyama, mengakui kesulitan yang dialami pihaknya untuk mendongkrak performa motor di tengah keterbatasan.

"Saat pengembangan mesin terhenti, lebih sulit untuk memperbaiki masalahnya," ucap Takeo Yokoyama.

Honda sudah menemukan sumber masalah mereka.

Baca Juga: Tanpa Marc Marquez, Manajer Teknis Honda Merasa Timnya Masih Bagus

Honda mendapati bahwa bukan faktor mesin yang membuat performa mereka jeblok, melainkan konstruksi dari ban belakang Michelin yang baru.

Ban belakang Michelin untuk musim 2020 mengubah keseimbangan motor karena grip ban belakang yang terlampau kuat.

Honda tidak sendirian. Ducati juga senasib setelah rider andalan mereka, Andrea Dovizioso, mengalami kesulitan besar sepanjang musim ini.

Honda pun berusaha melihat solusi lain dengan melakukan perubahan pada aspek lain yang bisa dimodifikasi seperti sasis, weight balance, hingga elektronik.

Jika mampu memanfaatkan celah-celah itu, Honda bisa memperbaiki hasil minor yang mereka raih pada MotoGP 2020.

"Kenyataannya adalah kami tidak dapat mengubah mesin, tetapi kami masih memiliki banyak hal lain untuk meningkatkan performa kami," ucap Takeo Yokoyama.

"Sejujurnya, saya rasa kami tidak menggunakan potensi maksimal dari konstruksi ban belakang yang baru, kami harus mencoba banyak hal," pungkasnya.

Baca Juga: Pengamat MotoGP Ragukan Duet Marc Marquez-Pol Espargaro di Repsol Honda Musim Depan