Pembalap F1 Selamat dari Maut Meski Mobil Terbelah Jadi 2 dan Terperangkap Api, Ini Rahasianya

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 30 November 2020 | 12:40 WIB
Mobil pembalap Haas, Romain Grosjean, terbelah menjadi dua akibat kecelakaan tunggal pada balapan Formula 1 GP Bahrain di Sirkuit Sakhir, Bahrain, 29 November 2020. (TWITTER.COM/WTF1OFFICIAL)

2. Head and Neck Support (HANS)

HANS merupakan perangkat yang mengaitkan helm pembalap ke sandaran kepala di bagian pundak.

HANS berfungsi menahan posisi kepala pembalap ketika mengalami dorongan ke depan akibat pengereman secara mendadak.

HANS telah menyelamatkan para pembalap dari risiko retak pada bagian dasar tengkorak.

Tanpa perangkat yang berada di pundaknya tersebut, Romain Grosjean bisa mengalami cedera serius atau bahkan kematian.

Grosjean mengalami tekanan gravitasi hingga 53G ketika mobilnya menghantam pembatas. Padahal, manusia biasa hanya bisa menahan tekanan hingga 5G.

3. Halo

Halo merupakan panel melingkar yang berada di atas kokpit. Halo mulai digunakan pada ajang F1 sejak musim 2018.

Halo sempat menjadi kontroversi setelah mendapat penolakan dari pembalap dan fan karena alasan beragam, termasuk soal estetika mobil balap.

Ironisnya, Romain Grosjean merupakan salah satu pembalap yang awalnya menolak penggunakan halo di F1.