Setelah Alan-Susy, Ada Pebulu Tangkis Lagi yang Jadi Suami-Istri

By Delia Mustikasari - Rabu, 30 Desember 2020 | 17:50 WIB
Pasangan ganda putri Jepang, Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi, berpose usai bertanding pada semifinal Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, 26 Januari 2019. (LARIZA OKY ADISTY/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Kabar baik datang dari cabang olahraga bulu tangkis melalui pernikahan pemain ganda Yuki Kaneko dan Ayaka Takahashi.

Seperti dilansir BolaSport.com dari akun @Badmintalk, Ayaka Takahashi yang merupakan peraih medali emas ganda putri Olimpiade Rio 2016 bersama Misaki Matsutomo sudah resmi melepas masa lajang.

Pernikahan tersebut bisa disebut mengejutkan karena Ayaka Takahashi dan Yuki Kaneko tidak pernah dipublikasikan memiliki hubungan khusus di luar bulu tangkis.

Baca Juga: Tidak Ada 3 Motor bagi Honda Saat Marc Marquez Absen Balapan

Takahashi menambah jumlah pasangan dari cabang olahraga bulu tangkis.

Sebelumnya, ada legenda bulu tangkis Indonesia, Alan Budikusuma-Susy Susanti, Lee Chong Wei-Wong Mew Choo (Malaysia), Lin Dan-Xie Xingfang (China), Chen Long-Wang Shixian (China), danKasyhap Parupalli-Saina Nehwal (India)

Pasangan terbaru yang belum lama ini menikah adalah pebulu tangkis tunggal Korea Selatan, Son Wan-ho dan Sung Ji-hyun.

Takahashi memutuskan pensiun pada 17 Agustus dan telah berusia 30 tahun, sementara Kaneko 26 tahun.

Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo telah mencapai puncak karier tertinggi mereka dengan menyabet medali emas Olimpiade Rio 2016.

Saat itu, mereka sukses mempersembahkan medali emas pertama bagi Jepang dari cabang olahraga bulu tangkis.

Sejak itu pula, Ayaka Takahashi/Misaki Matsutomo seolah membuka gerbang dinasti kedigdayaan ganda putri Negeri Sakura.

Baca Juga: Sempat Tidak Ingin Ditanya Kondisi Marc Marquez, Ini Penjelasan Alex Marquez

Mereka saat ini menjadi pasangan terbaik ketiga Jepang, di bawah dua pasangan junior mereka, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (2) dan Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara (3).

Keputusan Takahashi pensiun dikaitkan tidak lepas dari persaingannya dengan dua junior mereka menuju Olimpiade Tokyo 2020.

Sekadar informasi, satu negara hanya boleh mengirimkan maksimal dua pasangan ke ajang olimpiade jika dua pasangan tersebut ada di peringkat delapan besar.

Adapun dari sisi prestasi, Ayaka Takahashi dan Misaki Matsutomo pun sudah cukup lama paceklik gelar.

Terakhir kali mereka menjadi juara adalah pada Indonesia Masters 2019.

Selanjutnya. Takahashi/Matsutomo sebenarnya sempat berhasil lolos ke lima final, tetapi semuanya harus berakhir dengan raihan runner-up.

Baca Juga: Tekanan Lebih Kecil, Valentino Rossi Diharapkan Moncer bersama Tim Satelit

Dua dari lima final itu mereka kalah dari junior mereka, yakni pada Indonesia Open 2019 (kalah dari Yuki Fukushima/Sayaka Hirota) dan Korea Masters 2019 (kalah dari Nami Matsuyama/Chiharu Shida).

Ayaka Takahashi dan Misaki Matsutomo adalah pasangan yang sudah diduetkan sejak mereka sama-sama masih sekolah di satu SMA di wilayah Miyagi Prefektur.

Takahashi/Matsutomo dikenal sebagai pemain Jepang pertama yang sukes menduduki peringkat satu dunia dalam format modern BWF saat ini pada 2014 silam.

Ayaka Takahashi pernah ditunjuk sebagai kapten tim Uber Jepang 2018 dan sukses memimpin skuadnya menjadi juara edisi tersebut.

IMADUDIN ADAM/BOLASPORT.COM
Pasangan ganda putra asal Jepang, Takuto Inoue/Yuki Kaneko gagal menjuarai Indonesia Open 2018 usai

Sementara itu, keputusan kakak dari pemain tunggal putri Jepang Sayaka Takahashi itu pun membuat nasib partnernya, Misaki Matsutomo kini dipertanyakan.

Matsutomo juga sempat bermain pada nomor ganda campuran bersama Yuki Kaneko.

Yuki Kaneko sendiri baru saja memastikan diri kembali ke ganda campuran Jepang setelah dirinya bersama dengan Misaki Matsutomo menjadi runner-up pada turnamen All Japan Championships.

Saat berpartner dengan Takuto Inoue, Kaneko menjadi runner-up Indonesia Open 2018 setelah kalah dari Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.