Fabio Quartararo, Covid-19, dan Tekanan Tim Pabrikan pada MotoGP

By Delia Mustikasari - Selasa, 16 Februari 2021 | 21:10 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, pada peluncuran tim pada Senin (15/2/2021). (YAMAHA)

Sifat mesin Factory-Spec yang berubah-ubah kontras dengan konsistensi rekan setimnya, Franco Morbidelli, yang naik ke posisi kedua di belakang Joan Mir yang menjadi Juara Dunia MotoGP 2020.

Baca Juga: Spesial Ultah Valentino Rossi, Ini 5 Musuh Besar dalam Kariernya

"Tahun lalu sulit karena kami memiliki beberapa masalah katup dengan motor seperti yang diketahui semua orang, tetapi juga untuk saya sendiri. Pada 2019 semuanya berjalan dengan sempurna dan 2020 juga dimulai dengan sempurna, tetapi kemudian masalah besar, naik-turun."

Quartararo tidak sendirian menderita dengan motor pabrikan. Maverick Vinales dan Valentino Rossi juga gagal meraih podium dalam lima balapan terakhir

Pembalap berjulukan El Diablo itu lalu akan berusaha mengulangi kesuksesan dan memacu diri lebih keras lagi menghadapi masalah cengkeraman yang merusak M1 spesifikasi pabrikan.

"Saya tidak terlalu merasakan tekanan, tetapi motornya berjalan dengan baik. Saya menjalani dua balapan aneh di Misano lalu saya kembali ke Barcelona, ​​memenangkan balapan. Kami memiliki beberapa trek di mana kami berjuang, potensi motor semakin meningkat," ucap Quartararo.

"Saya ingin memacu diri lebih banyak, tetapi dalam beberapa saat Anda memacu diri lebih banyak dan Anda pergi jauh lebih rendah. Di Valencia saya terjatuh dua kali. Saya pikir pada saat-saat seperti ini lebih baik finis di posisi ke-7 daripada kecelakaan."

Berkontribusi pada reaksi berlebihan Quartararo bukan karena kurangnya pengalaman MotoGP, tetapi tidak adanya pengalaman dalam memperebutkan gelar juara dunia.

"Saya tidak pernah berjuang untuk kejuaraan selain CEV, tetapi perbedaannya sangat besar," aku Quartararo.

“Tentu saja tahun lalu saya marah pada diri saya sendiri karena saya kehilangan kesempatan besar untuk memenangkan kejuaraan. Namun, sekarang saya berkata, 'oke, saya kehilangan kesempatan, tetapi itu adalah sesuatu yang memberi saya banyak pengalaman masa depan."

"Sekarang saya bahkan tidak frustrasi, karena saya pikir saya telah belajar banyak hal," ujar Quartararo.

"Tidak menerima saya akan berjuang untuk posisi ke-6 sampai ke-8 dan malah membuat kecelakaan. Ini adalah sesuatu yang harus saya perjuangkan dan terima. Pada akhirnya inilah yang membuat saya kehilangan banyak posisi di kejuaraan."

Baca Juga: Ayah Ungkap Ambisi Rossi Raih Podium Ke-200 Akan Diwujudkan Tahun Ini