Valentino Rossi Sebut Pembalap VR46 Benar-benar Profesional

By Delia Mustikasari - Minggu, 11 April 2021 | 11:00 WIB
Valentino Rossi (4 dari kiri) berpose bersama para pembalap akademi VR46 saat berlatih di Sirkuit Misano, Italia, menjelang MotoGP 2020. (TWITTER.COM/VRRIDERSACADEMY)

BOLASPORT.COM - Francesco Bagnaia (Ducati) menjadi satu-satunya pembalap dari VR46 Riders Academy yang masuk 10 besar pada MotoGP 2021. Namun, Valentino Rossi sangat bangga dengan anak didiknya.

Pada 2021 untuk pertama kalinya VR46 Riders Academy mengirimkan tiga pembalap ke MotoGP bersama mentornya yakni Valentino Rossi (42) , runner-up MotoGP 2020, Franco Morbidelli (26), pembalap Ducati, Francesco 'Pecco' Bagnaia (24), dan rookie Luca Marini (23).

"Kami sangat bangga dengan pembalap kami pada MotoGP, dimulai dengan Franco yang memenangkan tiga balapan tahun lalu dan memperjuangkan gelar juara dunia," kata Valentino Rossi dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

"Saya harus mengatakan itu bagus karena Ducati juga sangat percaya pada VR46 Riders Academy. Anda dapat melihat bahwa kami mempersiapkan pembalap dengan baik dan pembalap kami menanggapinya dengan sangat serius," ujar Rossi.

Baca Juga: 'Jika Marquez Naik Podium pada MotoGP Portugal Tidak Akan Jadi Sensasi'

"Mereka berlatih keras dan seorang profesional sejati. Mereka menaruh kepercayaan pada Pecco, begitu pula saudara laki-laki saya. Itu membuat kami sangat bangga dengan pekerjaan hebat ini. Pada akhirnya, tentu saja, para pembalaplah yang membuat perbedaan."

Bagnaia meraih pole position MotoGP Qatar 202q dan menempati posisi keempat dalam klasemen sementara MotoGP 2021.

"Saya pikir dia adalah penerjemah yang hebat untuk Ducati karena ia telah berhasil mengubah gaya membalapnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan cara untuk mengatasi masalah motor," tutur pembalap berjulukan The Doctor itu.

"Pada saat yang sama, dia memanfaatkan kekuatannya sepenuhnya.Morbidelli, yang pernah menjadi pembalap pertama di VR46 Riders Academy, hasilnya meninggalkan banyak hal yang diinginkan, tetapi teman-teman merasa nyaman di dalam garasi," ucap Rossi.

"Ayah Franco pindah dari Roma ke Babbucce, sebuah desa kecil di sebelah Tavullia karena ada banyak trek dan fasilitas untuk pembalap muda di daerah tersebut," kata Rossi mengenang awal mula kiprah Morbidelli yang merupakan Juara Dunia Moto2 2017.

Baca Juga: Tebar Prediksi Kemenangan, Conor McGregor Disebut Sakit Jiwa

"Ayah Franco kemudian berbicara dengan Graziano dan memberikan tekanan kepada 'putra saya adalah pembalap yang baik. Dia ingin berada di sana di Cava.' Kami sedang berlatih di sana saat itu," tutur Rossi.

Morbidelli bergabung dengan VR46 Academy pada 2013 karena baru didirikan pada tahun tersebut.

"Tetapi, dia pernah berlatih bersama kami sebelumnya dari 2009 atau 2010, saat kami masih memiliki Marco Simoncelli," aku Rossi.

"Dia dipilih karena dia anak yang baik. Dia masih sangat muda dan sudah sangat kuat. Setelah apa yang terjadi pada Marco, kami mencoba membantu Franco. Dia lebih ke superbike dan supersport."

"Tetapi, kami bertaruh padanya. Kami ingin membawanya dengan motor Moto2 karena kami pikir terlalu dini untuk superbike. Dia terlalu kuat untuk itu," kata Rossi.

Baca Juga: Sudah Ada Pembicaraan antara Valentino Rossi dan Pabrikan soal Tim VR46 di MotoGP