Protokol Kesehatan di Piala Menpora Tidak Kalah Hebat dari Bundesliga dan Premier League

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 13 April 2021 | 22:30 WIB
Para Pemain Persik Kediri di Piala Menpora 2021. (Media Persik)

Saat pertandingan berlangsung, para pemain dilarang berbagi botol minuman. Mereka juga tidak boleh meludah sembarangan dan wajib menerapkan etika ketika batuk atau bersin. Ketika gol tiba, para pemain tidak diperbolehkan melakukan selebrasi berlebihan dengan bentuk berangkulan dan harus berjaga jarak. Ofisial dan pemain cadangan wajib memakai masker. Anak gawang alias Ball Boy juga harus menggunakan sarung tangan dan semprotan disenfektan untuk membersihkan bola.

Untuk media, hanya diperbolehkan 20 orang yang berada di tribun media dengan duduk menjaga jarak. Sementara fotografer hanya diberikan slot 10 orang dan dibagi lima di sebelah kiri dan sisanya di sebelah kanan. Awak media yang meliput juga harus negatif Covid-19 dan saturasi oksigen perifer >94 persen.

Memasuki jeda babak pertama, para pemain dan ofisial wajib menggunakan hand sanitizer ketika menuju ruang ganti. Pemain dan wasit harus menghindari berkomunikasi dengan orang lain yang menyebabkan kerumunan. Setiap klub juga dilarang membentuk lingkaran tanpa jaga jarak dalam memberikan strategi di lapangan.

Setelah pertandingan selesai, dilarang bertukar jersey. Tidak ada jabat tangan antar pemain. Sikap respek antar pemain ditunjukan dengan saling memberikan tepuk tangan dari kejauhan. Para pemain langsung menuju ruang ganti tanpa berkerumun di arena pinggir lapangan dan tunnel.

Baca Juga: Bikin Kontroversi Baru, Ibrahimovic Diduga Langgar Prokes COVID-19

Selanjutnya tidak ada kunjungan tamu VVIP ke ruang ganti pemain. Para pemain juga dilarang lama-lama makan dan mandi di ruang ganti. Tidak ada wawancara antara media dan pemain serta pelatih sebelum menuju bus. Wawancara hanya dilakukan melalui virtual. Terakhir kepulangan antar tim tidak bersamaan.

Protokol kesehatan yang disampaikan di atas itu dibuat PSSI untuk kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Namun dikarenakan kepolisian hanya memberikan izin keramaian untuk turnamen pramusim bertajuk Piala Menpora 2021, hal itu tidak menjadi sebuah masalah bagi PSSI. Apabila Piala Menpora 2021 berjalan sukses tanpa hambatan dengan protokol kesehatan yang ketat, maka kemungkinan besar izin Liga 1 dan Liga 2 bisa didapat.

"Bagi kami untuk menggelar pertandingan itu biasa. Tetapi menggelar pertandingan dengan protokol kesehatan yang ketat itu bukan hal biasa bagi kami. Kami masih terus belajar untuk tetap menyaring orang-orang yang berhak masuk ke stadion. Ini susah tapi kami tidak menyerah," kata Ketua OC Piala Menpora 2021, Akhmad Hadian Lukita.

Perjalanan Piala Menpora 2021 dengan protokol kesehatan yang ketat setidaknya dapat diapresiasi oleh kepolisian. Bahkan, dapat pujian dari Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy. Muhadjir Effendy terpantau datang langsung untuk meninjau protokol kesehatan Piala Menpora 2021 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (10/4/2021). Di sana akan tersaji laga Persija Jakarta kontra Barito Putera.

Baca Juga: Ikut Seleksi Rans Cilegon FC, Pilar Timnas U-19 Indonesia Ini Sebut Harapannya

Muhadjir ditemani oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, dan Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno. Ia mengatakan secara keseluruhan pelaksanaan Piala Menpora 2021 sudah bagus. Bahkan, pemerintah tidak menutup kemungkinan bakal memberikan izin untuk pelaksanaan event selanjutnya yaitu Liga 1 dan Liga 2.

"Kami mengapresiasi penerapan protokol kesehatan di turnamen Piala Menpora 2021 ini. Saya meminta PSSI melakukan kajian dan kemudian dituangkan dalam bentuk proposal agar Liga 1 dan 2 nanti pertandingan boleh dihadiri penonton sekitar 20% hingga 30% dari kapasitas stadion," kata Muhadjir Effendi.

Dengan digelarnya Piala Menpora 2021 ini menyakinkan bahwa sepak bola Indonesia memang bisa kembali berputar. Jangan pernah ragu untuk memberikan kesempatan kepada PSSI dan PT LIB. Toh, sepak bola juga hiburan rakyat. Tentu saja ini berharap agar perlahan-lahan suporter bisa kembali ke stadion di tengah pandemi Covid-19. Tentu saja dengan protokol kesehatan yang ketat. Eropa saja bisa, kenapa Indonesia tidak bisa.