Piala Menpora Selesai, Gairah Sepak Bola Indonesia Kembali

By Mochamad Hary Prasetya - Senin, 26 April 2021 | 23:00 WIB
Marco Motta dalam laga Persija vs Persib pada final leg pertama Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, Kamis (22/4/2021). (SUCI RAHAYU/KOMPAS.COM)

Baca Juga: Titah Wali Kota Bandung untuk Oknum Suporter Persib yang Bikin Ulah

Sepak Bola dan Protokol Kesehatan di Tengah Pandemi Covid-19

Tidak mudah bagi PSSI dan PT LIB untuk menggulirkan Piala Menpora 2021 di tengah pandemi Covid-19. Tentu saja PSSI dan PT LIB mencoba mempelajari bagaimana cara yang tepat agar tidak terjadi cluster Covid-19 di Piala Menpora 2021. Mereka mencoba menyusun buku panduan protokol kesehatan agar seluruh pertandingan berjalan lancar.

PSSI mengadopsi panduan buku dari WHO, FIFA, dan Bundesliga untuk mengaplikasikan di Piala Menpora 2021. Persiapan pun dilakukan oleh PSSI dan PT LIB untuk membentuk tim Satgas Covid-19 di turnamen pramusim tersebut. Dengan cara yang sudah disusun, akhirnya Piala Menpora 2021 bisa bergulir pada 21 Maret 2021.

Baca Juga: Sudah Siapkan Pengacara, Satu Pemain Anyar Borneo FC Bisa Digugat

Protokol kesehatan menjadi wajib digelar sebelum hingga pertandingan selesai. Sebanyak 299 orang termasuk pemain dan offisial kedua klub wajib melakukan swab test antigen dengan hasil negatif. Suporter juga dilarang untuk masuk ke dalam stadion dan hanya menyaksikan pertandingan di rumah saja.

Kesuksesan Piala Menpora 2021 ini juga sekaligus mematahkan ucapan dari Indonesia Police Watch (IPW). Lewat ketua umumnya Neta S Pane menyebutkan bahwa Piala Menpora 2021 bisa menjadi cluster baru Covid-19. Ucapan itu pun meramaikan media sosial yang berpikir bahwa Piala Menpora 2021 bisa tidak berjalan.

Namun ternyata dengan kedisplinan tinggi dan daya juang untuk membuat sepak bola Indonesia kembali hidup, Piala Menpora 2021 rupanya tidak ada cluster baru. Semua pemain dan ofisial negatif Covid-19.

Baca Juga: Seusai Kalahkan Persib, Persija Dipuji oleh Gubernur Jawa Barat

"Alhamdulillah ketakutan sepak bola jadi cluster Covid-19 tidak terjadi. Alhamdulillah kerja keras OC dibantu LOC, kerjasama seluruh tim peserta dan perangkat pertandingan serta dukungan positif komitmen para suporter yang mau bersabar tidak ke stadion setidaknya memberikan harapan bahwa kita bisa membuktikan dan ada modal menuju kompetisi nanti," ucap Ketua OC, Akhmad Hadian Lukita.