PSG Keok dari Man City, Bukti Neymar Bukan Cerminan Pemimpin Sejati

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Rabu, 5 Mei 2021 | 11:30 WIB
Dua ekspresi bertolak belakang antara Neymar dan Riyad Mahrez pasca-laga Manchester City versus Paris Saint-Germain. (TWITTER.COM/GEGLOBO)

"Fernandinho adalah salah satu pemain kunci malam ini, dia menghentikan semua orang. Itu adalah langkah brilian dari Guardiola."

"Di sisi lain, saya berharap Neymar bisa melakukan sesuatu bagi PSG."

Baca Juga: Buat Tiket Final Liga Champions Pertama, Man City Investasi 16,5 Triliun Rupiah

"Saya berharap dia bisa lebih tegas dan teguh."

"Neymar terlalu banyak melakukan dribel yang tidak berguna. Dia tidak bertindak sebagai pemimpin."

"Seorang pemimpin seharusnya mampu memimpin tim meraih hasil."

"Namun, dia justru terlalu banyak bicara," ujar Capello menambahkan.

Baca Juga: Duh, Gara-gara Gelar Pesta Barbeku, Lionel Messi Terancam Sanksi LaLiga

Sejak bergabung dengan PSG pada musim panas 2017, Neymar tidak sanggup membawa klubnya menjadi penguasa Eropa.

Dalam empat edisi , termasuk musim ini, eks penyerang Barcelona dan Santos itu selalu berakhir pada kegagalan.

TWITTER.COM/REPORTE_FUTBOL
Pelatih legendaris asal Italia, Fabio Capello.

Padahal Les Parisiens mendatangkan Neymar dengan label manusia termahal di dunia guna memenangkan trofi Si Kuping Besar.

Namun, apa daya Neymar hanya sukses merengkuh trofi Liga Champions bersama Barcelona pada musim 2014-2015.

Itu pun menjadi satu-satunya koleksi trofi Liga Champions yang dimilikinya sampai saat ini.