PSG Keok dari Man City, Bukti Neymar Bukan Cerminan Pemimpin Sejati

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Rabu, 5 Mei 2021 | 11:30 WIB
Dua ekspresi bertolak belakang antara Neymar dan Riyad Mahrez pasca-laga Manchester City versus Paris Saint-Germain. (TWITTER.COM/GEGLOBO)

BOLASPORT.COM - Eks pelatih Juventus, Fabio Capello, mengecam penampilan Neymar saat PSG keok dari Manchester City pada laga semifinal leg kedua Liga Champions.

Usai sudah perjalanan Paris Saint-Germain (PSG) di gelaran Liga Champions 2020-2021.

Setelah musim lalu berstatus sebagai finalis, Paris Saint-Germain (PSG) harus terhenti langkahnya di babak semifinal.

PSG tak bisa berbuat banyak kala bersua calon kuat juara Liga Inggris musim ini Manchester City di semifinal.

Baca Juga: Sumpah Juara Liga Champions Sergio Aguero Bisa Jadi Nyata Setelah 7 Tahun Jadi Olokan, Bahkan Sudah Pasti Dibuatkan Patung

Setelah takluk 1-2 pada laga leg pertama, Les Parisiens kembali menelan kekalahan pada pertemuan kedua.

Bertandang ke Etihad Stadium, Selasa (4/5/2021) atau Kamis dini hari WIB, pasukan Mauricio Pochettino kalah 0-2 dari Man City.

Dua gol yang bersarang di gawang Keylor Navas dicetak oleh Riyad Mahrez masing-masing pada menit ke-11 dan 63'.

Riyad Mahrez pula yang membuat PSG takluk 1-2 pada laga leg pertama di Parc des Princes satu minggu yang lalu.

Baca Juga: Pep Guardiola: Semua Orang Pikir Lolos ke Final Liga Champions Itu Mudah

Penderitaan PSG kian lengkap setelah Angel Di Maria menerima kartu merah langsung dari wasit Bjorn Kuipers.

PSG pun harus tersingkir setelah kalah agregat 1-4 dari Man City.

TWITTER.COM/MANCITY
Manchester City tumbangkan PSG dengan skor 2-0 pada Selasa (4/5/2021).

Pada laga tersebut PSG juga tidak bisa diperkuat oleh penyerang andalannya, Kylian Mbappe yang tidak fit usai menerima cedera betis.

Sebagai gantinya, Les Parisiens mengandalkan trio Mauro Icardi, Neymar, dan Angel Di Maria.

Baca Juga: Edinson Cavani Berhasrat Tinggalkan Warisan untuk Manchester United

Absennya Kylian Mbappe membuat Neymar menjadi tulang punggung PSG sendirian.

Namun, pemain asal Brasil tersebut gagal menunjukkan pengaruh magisnya bagi tim.

Memiliki lima peluang untuk menembak, Neymar justru tidak menciptakan satu pun tembakan tepat sasaran.

Bahkan dari kelimanya, empat tembakan dari pemain berusia 28 tahun tersebut semuanya berhasil diblok oleh pemain Man City.

Baca Juga: Pecundangi PSG, Manchester City Sapu Bersih 7 Laga Beruntun di Liga Champions

Alih-alih bermain apik, Neymar justru tampak banyak kehilangan bola dan melakukan dribel yang sia-sia.

Akibat penampilan buruk tersebut, Neymar mendapat semprotan dari eks pelatih Juventus, Fabio Capello.

Fabio Capello kecewa dengan penampilan yang ditunjukkan oleh Neymar dalam laga melawan Man City di babak semifinal Liga Champions.

Mantan pelatih Juventus yang kini telah pensiun itu mengecap Neymar bukanlah cerminan pemimpin sejati bagi PSG.

Baca Juga: Jadi Penentu Langkah Man City ke Final, Riyad Mahrez Ikuti Jejak Penyerang Liverpool

"Pemain Manchester City bertahan dengan baik dan saling membantu musim ini," kata Capello, dikutip BolaSport.com dari Sky Sport Italia.

"Mereka adalah tim yang hebat."

TWITTER.COM/CHAMPIONSLEAGUE
Neymar Jr bersalaman dengan pelatih Thomas Tuchel usai final Liga Champions yang dimenangkan Bayern Muenchen atas Paris Saint-Germain di Lisabon, 23 Agustus 2020.

"Fernandinho adalah salah satu pemain kunci malam ini, dia menghentikan semua orang. Itu adalah langkah brilian dari Guardiola."

"Di sisi lain, saya berharap Neymar bisa melakukan sesuatu bagi PSG."

Baca Juga: Buat Tiket Final Liga Champions Pertama, Man City Investasi 16,5 Triliun Rupiah

"Saya berharap dia bisa lebih tegas dan teguh."

"Neymar terlalu banyak melakukan dribel yang tidak berguna. Dia tidak bertindak sebagai pemimpin."

"Seorang pemimpin seharusnya mampu memimpin tim meraih hasil."

"Namun, dia justru terlalu banyak bicara," ujar Capello menambahkan.

Baca Juga: Duh, Gara-gara Gelar Pesta Barbeku, Lionel Messi Terancam Sanksi LaLiga

Sejak bergabung dengan PSG pada musim panas 2017, Neymar tidak sanggup membawa klubnya menjadi penguasa Eropa.

Dalam empat edisi , termasuk musim ini, eks penyerang Barcelona dan Santos itu selalu berakhir pada kegagalan.

TWITTER.COM/REPORTE_FUTBOL
Pelatih legendaris asal Italia, Fabio Capello.

Padahal Les Parisiens mendatangkan Neymar dengan label manusia termahal di dunia guna memenangkan trofi Si Kuping Besar.

Namun, apa daya Neymar hanya sukses merengkuh trofi Liga Champions bersama Barcelona pada musim 2014-2015.

Itu pun menjadi satu-satunya koleksi trofi Liga Champions yang dimilikinya sampai saat ini.