Lama Tak Ikuti Kompetisi Bulu Tangkis Apakah Baik bagi China?

By Delia Mustikasari - Rabu, 12 Mei 2021 | 17:15 WIB
Pasangan ganda campuran China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (jersey orange) dan Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping di podium Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (19/1/2020). (BADMINTON INDONESIA)

China juga menurunkan pemainnya pada Singapore Open 2021 (1-6 Juni) sebagai turnamen terakhir yang masuk penghitungan kualifikasi Olimpiade.

Tetapi, Singapore Open masih belum pasti karena ada masalah perbatasan perjalanan, karantina, dan kebijakan pemerintah yang harus ditangani karena pandemi Covid-19.

Tanpa turnamen ini, China akan memasuki Olimpiade Tokyo tanpa pernah bermain pada turnamen besar apa pun selama lebih dari satu setengah tahun.

Kondisi itu menimbulkan pertanyaan apakah para pemain mereka akan dapat mencapai puncak performa pada Olimpiade.

Dua hal dapat terjadi yakni para pemain mereka mungkin kesulitan untuk beradaptasi setelah berada di negara sendiri untuk waktu yang lama atau mereka mungkin hanya menampilkan yang terbaik pada Olimpiade.

Hasil sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa pemain top berjuang keras pada turnamen besar pertama mereka setelah istirahat panjang.

Tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia, misalnya mengalami performa selama Thailand Open yang pertama dalam 10 bulan. Tetapi, dia bangkit kembali untuk memenangkan gelar All England.

Baca Juga: MotoGP Prancis 2021 - Makin Kuat, Marc Marquez Yakin Meningkat