Singapore Open 2021 Batal, Pelatih Ganda Campuran Indonesia Anggap BWF Tidak Adil

By Delia Mustikasari - Kamis, 13 Mei 2021 | 00:00 WIB
Pelatih Kepala Ganda Campuran Indonesia, Richard Mainaky, saat diwawancarai oleh Bolasport.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta (27/2/2020) (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Singapore Open 2021 yang dijadwalkan pada 1-6 Juni dibatalkan pelaksanaannya oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

Lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah negara Asia Tenggara, membuat pemerintah Singapura melakukan pengetatan terhadap pendatang yang berasal dari luar negeri untuk masuk ke Singapura.

Batalnya Singapore Open 2021 menimbulkan sejumlah efek bagi Indonesia. Salah satunya adalah kegagalan pasangan ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja ke Olimpiade Tokyo (23 Juli-8 Agustus).

Penyebabnya, Singapore Open semula menjadi satu-satunya turnamen yang masuk kualifikasi Olimpiade setelah Malaysia Open 2021 (25-30 Mei) ditunda pelaksanaannya oleh BWF karena peningkatan kasus Covid-19.

"Setelah turnamen Malaysia Open batal diselenggarakan, dari awal saya memprediksi Singapore Open juga akan batal karena kondisi pandemi Covid-19," kata pelatih ganda campuran nasional Indonesia, Richard Mainaky, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

Baca Juga: Singapore Open 2021 Dibatalkan, Hafiz/Gloria Gagal ke Olimpiade Tokyo

"Apalagi, melihat aturan pemerintah Singapura dengan protokol kesehatannya yang ketat, sangat tidak memungkinkan bagi atlet untuk bisa tampil maksimal. Jadi saya kira wajar saja kalau BWF akhirnya membatalkan turnamen Singapore Open," tutur Richard.

"Pembatalan itu memang keputusan yang tepat meski hal tersebut sangat merugikan bagi pemain kita, terutama bagi Hafiz Faizal/ Gloria Emanuelle Widjaja yang tengah berjuang agar lolos ke Olimpiade Tokyo."

Menurut Richard, batalnya Singapore Open membuat pebulu tangkis Indonesia tidak memiliki kesempatan menguji kemampuan sebagai ajang pemanasan terakhir menuju Olimpiade Tokyo.

"Soal protes ke BWF, memang harus dikaji dulu. Kalau memang perlu, PBSI akan layangkan surat kepada BWF untuk peninjauan atau kalau memang layak untuk protes, akan kami lakukan," ujar Richard.

"Kalau dari BAC (konfederasi bulu tangkis Asia) setuju dan kami bisa mengajak negara-negara Asia yang merasa dirugikan mendukung dan mau mengajukan protes ke BWF, ini akan lebih bagus."

Baca Juga: Hasil Undian Wakil Indonesia pada Singapore Open 2021 - Penentuan Hafiz/Gloria ke Olimpiade Tokyo

"Yang sangat dirugikan memang pasangan ganda campuran Hafiz/Gloria dari posisi kritis ranking ke-8 turun ke ranking ke-9. Harusnya, BWF lebih bijak dan netral dengan tidak memasukkan Kejuaraan Eropa masuk dalam kualifikasi Olimpiade," tutur Richard.

Hafiz/Gloria tergeser ke posisi kesembilan setelah Marcus Ellis/Lauren Smith (Inggris) menjadi finalis pada Kejuaraan Eropa.

"Apalagi,.dengan keadaan pandemi Covid-19 ini sekarang, turnamen penting banyak yang batal. Padahal, untuk mengejar atau mempertahankan poin Olimpiade sangat penting bagi pemain kami," ucap Richard.

"Saya sangat menyayangkan karena dengan batalnya turnamen Malaysia dan Singapura Terbuka termasuk India Terbuka dan Kejuaraan Asia. Pembatalan turnamen ini cukup merugikan posisi Hafiz/Gloria yang tengah berjuang dan mengamankan ranking untuk bisa tampil ke Olimoiade Tokyo."

"Ini saya anggap BWF tidak adil. Seharusnya Kejuaraan Eropa tetap berjalan, tetapi jangan dimasukkan sebagai kualifikasi yang menyediakan poin ke Olimpiade Tokyo," ujar Richard.

Baca Juga: Lama Tak Ikuti Kompetisi Bulu Tangkis Apakah Baik bagi China?

Richard mengatakan bahwa keputusan itu tidak adil dan hanya menguntungkan pemain Eropa, mengingat pemain-pemain Asia tidak bisa berlaga setelah Kejuaraan Asia dibatalkan.

"Saya mendukung agar PBSI segera melakukan diskusi dengan BWF. Diskusi PBSI dan BWF bertujuan agar ada perubahan atau penyesuaian kembali," ucap Richard.

"Semoga dengan protes atau diskusi ini, BWF bisa mengambil kebijakan dan keputusan yang adil bagi semua pemain, terutama Hafiz/Gloria," kata Richard.

Baca Juga: Jika Hujan pada GP Prancis Akan Jadi Pengalaman Pertama Adik Valentino Rossi di Lintasan Basah