Mesut Oezil Kirim Dukungan untuk Bukayo Saka yang Mengalami Pelecehan Rasialisme

By Raka Kisdiyatma Galih - Kamis, 22 Juli 2021 | 19:45 WIB
Pelatih Inggris, Gareth Southgate, memeluk Bukayo Saka yang gagal mengeksekusi penalti pada final EURO 2020 di Stadion Wembley, London, Inggris, Senin (12/7/2021) dini hari WIB. (TWITTER.COM/TURNIPDODGER)

BOLASPORT.COM - Gelandang Fenerbahce, Mesut Oezil, mengirim dukungan untuk Bukayo Saka yang mengalami pelecehan rasialisme.

Meski sudah meninggalkan Arsenal untuk bergabung dengan Fenerbahce pada Januari 2021, Mesut Oezil masih peduli pada mantan rekan setimnya.

Terbaru, Oezil mengirimkan dukungan untuk wonderkid Arsenal, Bukayo Saka, yang mengalami pelecehan rasialisme saat membela timnas Inggris di EURO 2020.

Saka menjadi salah satu pemain timnas Inggris yang mendapat serangan rasialis setelah gagal mengeksekusi tendangan penalti pada laga final EURO 2020 melawan timnas Italia di Stadion Wembley, London, Minggu (11/7/2021).

Seperti diketahui, partai puncak Piala Eropa 2020 berjalan hingga adu penalti setelah Inggris dan Italia bermain imbang 1-1 di waktu normal dan extra time.

Baca Juga: Barcelona Pesta Gol pada Laga Pertama Pramusim, Ronald Koeman Puas

The Three Lions mencetak gol terlebih dulu lewat Luke Shaw pada menit ke-2, sedangkan Gli Azzurri berhasil menyamakan skor pada menit ke-67 melalui gol dari Leonardo Bonucci.

Pada babak tos-tosan, tiga dari lima penendang penalti Italia berhasil menyarangkan bola ke gawang Inggris kawalan kiper Jordan Pickford.

Domenico Berardi, Leonardo Bonucci, dan Federico Bernardeschi menjadi tiga penendang Italia yang sukses mencetak gol.

Adapun dua penendang Italia yang gagal menunaikan tugasnya dengan sempurna adalah Andrea Belotti dan Jorginho.

Sementara itu, Inggris hanya mampu mencetak dua gol ke gawang Italia dari lima eksekutornya.

Dua nama yang sanggup merobek jala kiper Gianluigi Donnarumma adalah Harry Kane dan Harry Maguire.

Baca Juga: Jalani Debut Periode Kedua Bareng Tim Masa Kecil, Gianluigi Buffon Langsung Cetak Clean Sheet

Adapun algojo Inggris yang gagal adalah Marcus Rashford, Jadon Sancho, dan Bukayo Saka.

Saka, yang menjadi penendang kelima Inggris, mendapat sorotan tajam usai gagal melaksanakan tugasnya.

Pasalnya, jika penyerang sayap berusia 19 tahun itu berhasil menceploskan bola ke gawang Italia, maka adu penalti akan dilanjutkan ke penendang keenam.

Akibat kegagalan tersebut, Saka dihujani berbagai kritik.

Tak cuma kritik, Saka juga mendapatkan serangan rasialisme via online.

Kata-kata rasialisme hingga emoji monyet membanjiri kolom komentar Instagram Saka.

Oezil mengaku prihatin dengan situasi yang dialami Saka.

TWITTER.COM/WHOSCORED
Gelandang Fenerbache, Mesut Oezil.

Mantan gelandang timnas Jerman itu mengutuk keras tindakan tersebut.

Dia menilai Saka harusnya dihormati karena berani mengambil tanggung jawab besar sebagai eksekutor penalti di laga krusial.

Baca Juga: Duh, Juventus Baru Mulai Pramusim, Kompatriot Lionel Messi Sudah Cedera Lagi

"Saya sangat memahami apa yang dirasakan Bukayo, saya tahu dari pengalaman saya sendiri bagaimana rasanya gagal mengeksekusi penalti," kata Oezil seperti dikutip BolaSport.com dari Sky Sports.

"Di final, sebagai yang terakhir untuk mengambil tanggung jawab seluruh bangsa sebagai pemain muda, respek."

"Tidak banyak pemain yang berani melakukan itu."

"Akan selalu ada orang yang melecehkan secara rasialisme dan mengkambinghitamkan orang-orang dari latar belakang dan warna kulit yang berbeda ketika mereka kalah."

"Sayangnya, akan selalu ada bagian kecil dari komunitas kami yang menghina dan mengancam pemain secara rasialisme."

"Kami harus lebih fokus pada pesan positif yang membuat para pemain tetap kuat," tutur gelandang berusia 32 tahun ini menambahkan.

Baca Juga: Barcelona Pesta Gol pada Laga Pertama Pramusim, Ronald Koeman Puas