Jaga Prestasi Angkat Besi, PB PABSI Kembangkan Atlet 'Tidak Normal' seperti Eko Yuli Irawan

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 12 Agustus 2021 | 19:50 WIB
Atlet angkat besi, Eko Yuli Irawan, berpose dengan medali perak yang diraihnya pada lomba nomor 61kg putra Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Jepang, 25 Juli 2021. (NOC INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Sekretaris Jenderal PB PABSI, Sonny Kasiran, berharap bisa menemukan penerus-penerus Eko Yuli Irawan pada masa mendatang.

Eko Yuli Irawan menjadi atlet angkat besi Indonesia yang paling sukses di Olimpiade.

Menjadi wakil Indonesia sejak Olimpiade Beijing 2008, Eko Yuli Irawan tak pernah absen menyumbangkan medali.

Eko Yuli meraih medali perunggu pada Olimpiade 2008 dan 2012. Adapun pada 2016 prestasi atlet asal Lampung itu naik menjadi medali perak.

Baca Juga: Respons Eko Yuli Irawan soal Rumor Pencoretan Angkat Besi pada Olimpiade Paris 2024

Eko Yuli berhasil menjaga prestasi apiknya hingga Olimpiade Tokyo 2020 yang berlangsung pada akhir Juli hingga awal Agustus kemarin.

Turun di kelas baru 61kg putra, atlet berusia 32 tahun itu tersebut berhasil kembali menggondol medali perak.

Keberhasilan Eko Yuli menjaga prestasi dalam waktu yang lama mendapat pujian dari Sonny Kasiran.

Dalam bincang-bincang dengan Radio Sonora pada Kamis (12/8/2021), Sonny menyebut Eko Yuli sebagai contoh anomali di angkat besi.

Baca Juga: Demi Menunjang Prestasi, Menpora Buat Training Camp Khusus Olahraga Unggulan

"Kalau saya perhatikan atlet itu ada yang anomali, di luar normal," kata Sonny dalam acara yang juga dihadiri Eko Yuli.

"Saya hitung juara olimpiade dalam tiga kali olimpiade, juara olimpiade rata-rata kalo pria itu 25 tahun, yang putri 24 tahun."

"Eko itu sudah meraih medali kalo gak salah umur 18 atau 19 di beijing. Itu anomali. Sampai sekarang pun masih bertahan dapat medali terus."

Sonny pun berharap atlet-atlet angkat besi tanah air seperti Windy Cantika Aisah bisa mengikuti jejak Eko Yuli.

Baca Juga: Ingin Raih Emas, Eko Yuli Jaga Asa Tampil pada Olimpiade Paris 2024

Masa depan angkat besi Indonesia cukup cerah.

Sebab, dua lifter muda, Windy Cantika Aisah (19 tahun) dan Rahmat Erwin Abdullah (20 tahun) juga mampu membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo 2020.

Indonesia juga memiliki bibit potensial lain dalam diri Rizki Juniansyah yang merebut medali emas pada Kejuaraan Dunia Junior 2021.

Eko Yuli sendiri bersedia membimbing junior-juniornya agar bisa mengikuti jejaknya. Kebetulan ia juga masih berambisi merebut emas pada Olimpiade Paris 2024.

Baca Juga: Konsisten Sumbang Medali Olimpiade, Menpora Berusaha Populerkan Angkat Besi

"Untuk saya sendiri sebagai senior, ke depan sambil berlatih mempersiapkan diri, sambil ibaratnya mengawal mereka," kata Eko Yuli.

"Gimana nih, Windy Cantika dan Rahmat Erwin, bisa gak Olimpik depan mempertahankan prestasi ini."

Eko Yuli berharap membantu Windy dan Rahmat untuk tetap rendah hati. Jangan sampai mereka terlena karena terlalu banyak mendapat pujian.

NOC INDONESIA
Ekspresi Windy Cantika Aisah usai tampil pada Olimpiade Tokyo 2020, Sabtu (24/7/2021)

Baca Juga: Bangganya Sang Ayah Lihat Rahmat Erwin Abdullah Raih Medali Perunggu Olimpiade Tokyo 2020

"Setidaknya bisa menularkan mereka supaya tidak, kasarnya sekarang sedang heboh, jangan sampe star syndrome, ke depannya jadi ambrol," ucap Eko Yuli.

"Jadi jangan sampe dengan itu ambruk sendiri."

"Kalo hal-hal seperti itu kita sudah mengalami, alhamdulilah kita masih bisa bertahan sampe empat olimpiaade ini masih medali."

"Jadi kita lihat penanganan atlet ke depannya bagaimana," tukasnya.

Baca Juga: Nurul Akmal Minta Stop Bahas Pelecehan Dirinya di Media Sosial