Bos MotoGP Ancam Batalkan Lomba jika Ada Wajib Karantina di Negara Tuan Rumah

By Muhamad Husein - Jumat, 14 Januari 2022 | 11:20 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (dua dari kiri), menerima CEO Dorna Carmelo Ezpeleta di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, 11 Maret 2019. Indonesia akan menjadi salah satu tuan rumah balapan MotoGP pada 2022. (TWITTER.COM/MOTOGP)

BOLASPORT.COM - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, siap membatalkan lomba apabila ada kewajiban karantina dari negara tuan rumah pada MotoGP 2022.

MotoGP 2022 akan memuat 21 seri balap yang berlangsung di tiga benua: Eropa, Asia, dan Amerika. Seri MotoGP Indonesia menjadi salah satunya.

Kendati demikian, pandemi Covid-19 yang belum mereda membuat kemungkinan pembatalan lomba masih terbuka.

Dalam dua musim belakangan MotoGP pun hanya memfokuskan diri dengan jadwal lomba di Eropa, markas mayoritas tim dan pembalap. 

Baca Juga: Sinyal Positif dari Cervera Jelang MotoGP 2022, Marc Marquez Bisa Latihan Motor Lagi

Cuma seri MotoGP Qatar dan MotoGP Americas yang menjadi anomali.

Carmelo Ezpeleta selaku bos dari Dorna Sports yang mempromotori MotoGP serta WSBK tidak menampik kemungkinan pembatalan lomba.

Lebih-lebih, varian baru Covid-19, Omicron, telah menyebabkan pengetatan aturan pembatasan sosial di berbagai negara dalam beberapa waktu belakangan.

Ezpeleta hanya berharap jumlah seri balap pada akhir kejuaraan bisa meningkat dibanding dua musim sebelumnya.

Baca Juga: Media Italia Endus Rencana Honda, Rider Buangan Bisa Gantikan Marc Marquez untuk MotoGP 2022

Pada tahun pertama pandemi Covid, MotoGP hanya memuat menggelar 15 seri balap (14 untuk kelas utama) di 10 sirkuit berbeda.

Musim lalu kalender kejuaraan lebih padat dengan 18 seri balap kendati tiga sirkuit 'harus' dua kali menjadi tuan rumah.

Sementara target Ezpeleta untuk MotoGP 2022 adalah 19 seri balap dari 21 seri balap yang direncanakan.

Tes pramusim MotoGP 2022 di Malaysia dan Indonesia akan menjadi uji coba untuk melihat kondisi di Benua Asia yang hampir tak tersentuh selama dua tahun.

Baca Juga: Valentino Rossi Tentukan Ajang Balap Mobil, Setim dengan Pembalap Indonesia

Ezpeleta mengindikasikan bahwa pembatalan seri tak lagi menjadi hak tuan rumah.

Pria asal Barcelona tersebut mengaku siap membatalkan lomba apabila ada kewajiban karantina dari negara tuan rumah.

"Kalau kami diminta harus menjalani karantina selama 14 hari, jelas jawabannya tidak. Itulah batasannya," kata Ezpeleta, dikutip BolaSport.com dari Sport.es.

"Selebihnya, mereka bisa meminta kami untuk membawa sertifikasi vaksinasi atau dokumentasi seperti yang kami lakukan tahun lalu."

Baca Juga: 2 Tahun Merana, Honda Rombak Besar-besaran RC213V untuk MotoGP 2022

Optimisme Ezpeleta bertambah setelah keberhasilan menggelar lomba di Amerika Serikat pada tahun lalu dan di Indonesia untuk ajang WSBK.

Ezpeleta berharap sistem gelembung yang telah diterapkan dalam dua musim terakhir cukup untuk meyakinkan pihak tuan rumah bahwa MotoGP aman untuk digelar.  

"Kami tidak bisa meletakkan tangan kami di dalam api dalam situasi seperti ini," sambung Ezpeleta.

"Tetapi, melihat perkembangan saat ini, skenario paling mungkin terjadi adalah kami melanjutkan sistem gelembung, melakukan PCR, atau menyediakan sertifikat vaksinasi."

MotoGP 2022 akan dibuka dengan dua tes pramusim dan empat seri lomba yang berlangsung di luar Eropa yang merupakan zona 'teraman'.

Sirkuit Mandalika di Nusa Tenggara Barat akan menjadi tuan rumah tes pramusim pada 11-13 Februari dan seri balap kedua pada 18-20 Maret.

Baca Juga: 2 Tahun Merana, Honda Rombak Besar-besaran RC213V untuk MotoGP 2022