Bos UFC Menghilang dan Titipkan Sabuk Juara Saat Ngannou Menang, Malu?

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 23 Januari 2022 | 17:25 WIB
Francis Ngannou mengalahkan Ciryl Gane untuk mempertahankan gelar juara kelas berat pada UFC 270 di Honda Center, California, Amerika Serikat, 22 Januari 2021. (TWITTER.COM/SC_ESPN)

BOLASPORT.COM - Bukan Presiden UFC, Dana White, yang menyerahkan sabuk juara kelas berat kepada Francis Ngannou menyusul kejutan yang terjadi pada UFC 270.

Francis Ngannou berhasil mematahkan prediksi ketika ditantang juara interim, Ciryl Gane, pada UFC 270 di Honda Center, California, AS, Sabtu (22/1/2022).

Datang sebagai underdog walau berstatus juara bertahan, Francis Ngannou membuat kejutan dengan mengalahkan Ciryl Gane melalui keputusan angka.

Faktor kemenangan Ngannou melalui keputusan angka juga turut membuat publik heran.

Baca Juga: Hasil UFC 270 - Giring Hingga 5 Ronde, Francis Ngannou Banting Rekor Ciryl Gane

Sebab, Ngannou masih dianggap sebagai petarung yang mengandalkan pukulan keras saja.

Namun, petarung Kamerun itu sukses meningkatkan kemampuannya. Kali ini dia mampu melakukan bantingan dan memegang kendali dalam pertarungan lantai.

Pemandangan tidak biasa tidak hanya terjadi dalam pertandingan.

Selepas pertandingan, bukan Dana White selaku orang nomor satu di UFC yang melingkarkan sabuk juara secara simbolis ke pinggang Ngannou.

Baca Juga: Hasil Lengkap UFC 270 – Sukses Francis Ngannou dan Aura Sangar Marga Nurmagomedov

Seremoni tersebut justru dilakukan oleh Mick Maynard, wakil presiden hubungan bakat UFC.

Padahal White masih menunjukkan batang hidungnya pada pertandingan co-main UFC 270.

Pria berkepala plontos itu menyerahkan sabuk juara kelas terbang kepada Deiveson Figueiredo yang mengalahkan Brandon Moreno.

Absennya White menimbulkan isu kurang sedap mengenai perselisihannya dengan Ngannou.

Baca Juga: Hasil UFC 270 - Amuk Dewa Perang, Bayi Pembunuh Menangis di Episode Ketiga

White mencibir keinginan Ngannou untuk mendapatkan bayaran yang lebih tinggi dan dukungan untuk bertinju dalam kontrak barunya dengan UFC.

Ngannou sendiri penasaran kenapa bukan White yang menyerahkan sabuk juara. Dia mengaku tidak mencegah White untuk melakukannya.

"Saya tidak tahu (kenapa itu terjadi), Anda harus bertanya kepadanya," kata Ngannou selepas laga, dikutip dari TalkSport.

"Itu bukan urusan saya. Saya pikir itu keputusan mereka. Saya juga berencana menanyakannya juga."

Baca Juga: UFC 270 – Jelang Pertandingan, Francis Ngannou Dapat Motivasi dari The Rock

Ini bukan pertama kalinya White berseteru dengan juara kelas berat.

Pada 2018 Stipe Miocic menolak White untuk melingkarkan sabuk ke pinggangnya dan memilih menyerahkannya kepada pelatihnya.

Ironisnya, masalah mereka juga hampir serupa.

Negosiasi kontrak baru Miocic dengan UFC berjalan alot. Di sisi lain, UFC justru lebih gencar mempromosikan lawannya yang tidak lain adalah Ngannou.

Baca Juga: UFC Mau Bikin Petarungan di Metaverse

White sudah mencoba meredam kabar keretakan hubungannya dengan Ngannou.

"Saya sudah terlibat drama soal kontrak selama 20 tahun. Ini bagian dari permainan," ucap White kepada TMZ.

"Francis dan saya merasakan kesuksesan bersama selama beberapa tahun terakhir."

"Saya bertemu dengannya saat makan malam beberapa pekan lalu dan percakapan kami berjalan baik."

"Kita lihat hasilnya nanti. Saya tidak menyalahkan Francis sebesar saya menyalahkan orang-orang kurang cerdas yang ada di sekelilingnya."

Baca Juga: Hasil UFC 270 - Said Nurmagomedov Buktikan Marga Nurmagomedov Benar-benar Ngeri