Lagi-lagi Kalah pada Babak Awal, Ada Apa Denganmu Anthony?

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 5 April 2022 | 18:13 WIB
Aksi tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting pada babak pertama Korea Open 2022 di Palma Stadium, Suncheon, Selasa (5/4/2022) (HUMAS PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting, tumbang duluan pada babak pertama Korea Open 2022. Ini menjadi tren buruknya dalam beberapa turnamen belakangan.

Anthony hanya bertahan sehari pada Korea Open 2022 setelah dikalahkan Lucas Claerbout (Prancis).

Claerbout membuat Anthony gigit jari setelah menang dengan skor 16-21,13-21 pada pertandingan yang digelar di Palma Stadium, Suncheon, Korea Selatan, Selasa (5/4/2022).

Untuk menggambarkan kenapa hasil ini menjadi sebuah kejutan adalah Anthony merupakan unggulan pertama turnamen level Super 500.

Artinya, Anthony, peringkat lima dunia, sejatinya paling dijagokan untuk menjadi juara jika berkaca pada peringkat pemain yang tampil.

Adapun Claerbout, pemain peringkat 67 dunia itu bahkan tidak masuk daftar 32 pemain di putaran utama pada rilis awal kontestan Korea Open 2022.

Ini bukan pertama kalinya Anthony tersingkir duluan karena kalah dari pemain yang secara peringkat berada jauh di bawahnya.

Masalah inkonsistensi memang menjadi PR Anthony. Padahal soal talenta, pemain jebolan SGS PLN Bandung tak perlu diragukan lagi.

Pada performa terbaik, Anthony menjadi pemain yang menjadi ancaman bagi pemain nomor satu sekalipun.

Baca Juga: Hasil Korea Open 2022 - Jadi Unggulan Kesatu, Anthony Ginting Diobok-obok Wakil Prancis

Permainan pebulu tangkis yang dikenal dengan kecepatannya itu pun menjadi salah satu yang menarik untuk ditonton.

China Open 2018 adalah bukti terbaik bagaimana berbahayanya Anthony.

Dia menjadi juara setelah mengalahkan pemain sekaliber Lin Dan, Viktor Axelsen, Chen Long, Chou Tien Chen, dan Kento Momota yang nyaris tak terkalahkan tahun itu.

Anthony bukannya mandul.

Mencapai peringkat tiga dunia pada awal tahun 2020 tentunya menjadi bukti bagaimana pemain asal Cimahi sejatinya mampu bersaing di level tertinggi.

Tahun lalu pun dia sukses merebut medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 dan membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 pada tahun lalu.

Sayangnya, ketika terlihat menemukan kembali sentuhan terbaiknya, Anthony malah tenggelam dalam tren negatif sesudahnya.

Di luar Denmark Open 2021, di mana dia mundur karena cedera, Anthony kini hanya dua kali menembus perempat final dalam enam turnamen terakhirnya.

Kalau ada satu kelemahan yang mudah teramati dari Anthony adalah bagaimana dia terlalu mudah membuat kesalahan sendiri.

Baca Juga: Korea Open 2022 - Pelatih Ungkap Penyebab Anthony Ginting Kalah pada Babak Pertama

Rekor Pertandingan Anthony dalam 6 Turnamen Terakhir
Turnamen Fase Hasil
Indonesia Masters 2021 R32 vs K. Vitidsarn: 21-19, 14-21, 13-21
Indonesia Open 2021 R32 vs C. Popov: 17-21, 18-21
German Open 2022 R32 vs P. Abian: 21-14, 23-21
R16 vs L. Sen: 7-21, 9-21
All England Open 2022 R32 vs Parupalli K.: 21-11, 21-18
R16 vs Kidambi S.: 9-21, 21-18, 21-19
QF vs V. Axelsen: 4-21, 9-21
Swiss Open 2022    R32 vs Shesar H. R.: 21-16, 21-19
R16 vs A. Merkle: 21-14, 14-21, 21-19
QF vs S. Verma: 21-17, 21-14
SF vs H. S. Prannoy: 19-21, 21-19, 18-21
Korea Open 2022 R32 vs L. Claerbout: 16-21, 13-21
     

Rentannya Anthony untuk kehilangan poin karena kesalahan tidak perlu kembali terlihat pada pertandingan hari ini.

"Hari ini Ginting main tidak bagus," ujar Irwansyah selaku pelatih tunggal putra dalam rilis yang diterima BolaSport.com dari Humas PBSI.

"Dia tidak bisa mengontrol lawan. Variasinya juga menoton sehingga mudah ditebak sama lawan. Banyak mati sendiri dan kakinya pun sudah kelihatan berat di lapangan."

"Saya tanya sama dia setelah selesai main, dia bilang feeling sedang tidak enak."

Irwansyah sudah mengantongi catatan khusus dari penampilan Anthony yang berada di bawah standar.

Pelatih yang menerima tongkat estafet dari Hendry Saputra tersebut menilai kelemahan Anthony muncul karena mudah kehilangan kepercayaan diri.

"Saya harus benahi pola cara berpikirnya dia sebab di latihan pun ada pukulan yang tidak enak, langsung dia kepikiran terus," ungkapnya.

"Dan itu yang membuatnya tidak percaya terhadap kemampuan yang dia miliki. Jatuhnya menjadi beban," tandasnya.

Baca Juga: Korea Open 2022 - Ketika Jonatan Christie Jadi Pelatih, Dampingi Vito Menang Rubber atas Wakil Thailand

Anthony diharapkan bisa kembali ke jalur kemenangan dan bukan hanya untuk kebaikannya sendiri.

Peran pemain berusia 26 tahun tersebut akan sangat dibutuhkan saat Indonesia berjuang mempertahankan gelar Piala Thomas 2022 pada 8-15 Mei mendatang.

Status sebagai pemain tunggal putra Indonesia dengan peringkat tertinggi membuat Anthony akan bertanding pada partai tunggal pertama.

Bangkit Ting!