Kemenangan Arsenal Sisakan Kontroversi, Satu Pemain Terindikasi Terlibat Konspirasi dengan Mafia

By Bonifasius Anggit Putra Pratama - Selasa, 9 Agustus 2022 | 05:00 WIB
Arsenal sukses mengalahkan Crystal Palace 2-0 pada laga pembuka Liga Inggris 2022-2023. (TWITTER.COM/FABRIZIOROMANO)

BOLASPORT.COM - Kemenangan Arsenal atas Crystal Palace rupanya menyisakan kontroversi lantaran satu pemain The Gunners terindikasi terlibat konspirasi dengan mafia dari Albania.

Pada laga pekan ke-1 Liga Inggris 2022-2023, Arsenal berhasil mengawali musim dengan sempurna.

Bermain pada laga pembuka Liga Inggris 2022-2032 di Selhurst Park melawan Crystal Palace, Sabtu (6/8/2022) dini hari WIB, Arsenal sukses memetik kemenangan meyakinkan.

Arsenal sukses meraup tiga poin di kandang Crystal Palace berkat kemenangan 2-0.

Gol-gol kemenangan Arsenal lahir dari kaki Gabriel Martinelli pada menit ke-20 dan gol bunuh diri Marc Guehi pada menit ke-85.

Namun, di balik kemenangan apik The Gunners di laga pekan pertama Premier League tersebut rupanya menyisakan suatu kontroversi.

Kontroversi ini mengarah pada satu pemain Arsenal, yakni Granit Xhaka.

Baca Juga: Bikin Enjoy, Sadio Mane Sibak Perbedaan Gaya Main Bayern Muenchen dan Liverpool

Tindakan yang dilakukan Granit Xhaka pada laga kontra Palace menjadi salah satu pemicunya.

Pada menit ke-44, Xhaka melakukan diving di dekat daerah pertahanan The Eagles.

Pemain asal Albania tersebut menjatuhkan dirinya setelah berada di dekat pemain Palace, Joachim Andersen.

Xhaka seolah-olah telah dilanggar oleh Joachim Andersen.

Namun, wasit Anthony Taylor melihat tindakan yang dilakukan sang pemain bukanlah pelanggaran.

Sebaliknya, Anthony Taylor mengganjar Xhaka dengan kartu kuning.

Dari sinilah akar permasalahannya karena kartu kuning yang diterima Xhaka seperti entah sengaja atau tidak sengaja dilakukan oleh sang pemain.

Baca Juga: Sekarang Disingkirkan, Mantan Gelandang Real Madrid Jadi Impian Guardiola

Hal ini mengarah pada penyelidikan dari Badan Kejahatan Nasional Inggris terutama adanya dugaan konspirasi kriminal yang melibatkan mafia Albania dan mantan pesepak bola yang dihukum akibat pengaturan pertandingan.

Dilansir BolaSport.com dari Marca, Xhaka sebelumnya telah diusut akibat kartu kuning kontroversial dalam kemenangan 4-1 Arsenal atas Leeds United.

Adanya taruhan sebesar 52 ribu pounds dengan Xhaka bakal mendapat kartu kuning dalam 10 menit terakhir di Elland Road pada Desember 2021 membuat Badan Kejahatan Nasional melakukan investigasi.

Xhaka sendiri waktu itu menerima kartu kuning dari wasit Andre Marriner usai mengulur-ulur waktu saat hendak melakukan tendangan bebas.

TWITTER.COM/SQUAWKA
Momen Granit Xhaka mendapatkan kartu kuning pada laga pembuka Liga Inggris saat Arsenal bertandang ke markas Crystal Palace.

Adanya keterkaitan dengan mafia Albania dipicu oleh klaim penyerang Swedia keturunan Albania, Alban Jusufi, yang memasang taruhan besar untuk gelandang berusia 30 tahun tersebut bakal mendapatkan kartu kuning.

Alban Jusufi sendiri sempat dihukum oleh pengadilan Swedia pada 2017 akibat melakukan tindakan suap kepada kiper AIK, Kyriakos Stamatopoulos.

Kyriakos Stamatopoulos disuap dengan dana senilai 150 ribu pounds agar tampil buruk saat melawan IFK Gothenburg.

Baca Juga: Man United Disebut Incar Arnautovic, Erik ten Hag: Dia Cuma Satu dari 250 Nama

Di luar investigasi yang masih berjalan, Xhaka diketahui sebagai pemain yang telah berulang kali menimbulkan kontroversi selama waktunya di Arsenal.

Dirinya hanya beberapa kali menerima kartu bahkan kartu merah karena pengambilan keputusan yang buruk daripada kriminal apa pun.

Belum ada pernyataan resmi dari Arsenal tentang penyelidikan dan apakah peran Xhaka dalam skuad untuk musim ini akan terancam sementara penyelidikan sedang berlangsung.