Mengapa Motor Jepang Mulai Digeser Motor Eropa pada MotoGP? Dovizioso Beri Jawabannya

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Kamis, 18 Agustus 2022 | 07:00 WIB
Fabio Quartararo (20, Monster Energy Yamaha), Francesco Bagnaia (63, Ducati Lenovo), dan Aleix Espargaro (41, Aprilia Racing) memimpin start MotoGP Jerman. Perhatikan bagaimana Quartararo menjadi satu-satunya pembalap motor Jepang dalam gambar. (MOTOGP.COM)

Baca Juga: Sudah 4 Kali Pecco Bagnaia Bikin Yamaha Alergi di Kandang Sendiri Musim Ini

"Tetapi basis saja tidak cukup. Anda memerlukan paket yang komplet," ujar Dovizioso merujuk fakta keunggulan Ducati cs. dalam pengembangan aerodinamika dan elektronik.

"Menurut saya, pabrikan Eropa sekarang lebih baik karena mereka bekerja dengan cara yang berbeda, terutama struktur tim dan aktivitas di belakang layar berbeda."

"Pabrikan Jepang sudah berulang kali menang. Mereka mencetak sejarah hebat. Tetapi kita berbicara soal pengembangan di kelas motor tertinggi. Perubahan ini wajar."

Dovizioso merasakan sendiri bagaimana saat bekerja dengan pabrikan Jepang sejumlah idenya terhalang batasan-batasan yang sulit untuk diubah.

"Saya tidak bisa bekerja dengan cara yang saya inginkan," sambung Dovizioso.

"Saya mencoba mengubah situasinya. Akan tetapi ketika berbicara dengan mereka, dan kami melakukan banyak pertemuan, Anda akan paham bahwa mentalitasnya berbeda."

"Pabrikan ini memiliki karakter seperti ini, Anda bisa melakukan ini dan tidak bisa melakukan ini."

"Saya pikir poinnya adalah perbedaan mentalitas. Bukan berarti saya akan mengatakan mereka seharusnya berubah. Itu salah dan saya bukan orang seperti itu."

"Masalahnya lebih soal mentalitas. Cara pabrikan Jepang bereaksi berbeda dengan pabrikan Eropa," tandasnya.

Baca Juga: Marc Marquez 'Blusukan' pada MotoGP Austria, Turun ke Lapangan untuk Selamatkan Honda