Pusingnya Pelatih Ganda Putri Usai Febby Mundur dari Pelatnas dan Alasan Fadia Dipasangkan dengan Apriyani

By Delia Mustikasari - Jumat, 7 Oktober 2022 | 00:00 WIB
Aksi Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani pada babak pertama SEA Games 2022, Kamis (19/5/2022) (DOK PBSI)

BOLASPORT.COM - Sektor ganda putri Indonesia tengah mencari pasangan terbaik bagi Ribka Sugiarto setelah tandem sebelumnya, Febby Valencia Dwijayanti Gani, memilih mundur dari pelatnas pada awal September.

Ribka Sugiarto ditandemkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti pada awal 2019 dengan pencapaian terbaik menembus semifinal Hylo Open 2021. 

Siti Fadia Silva Ramadhanti lalu dipasangkan dengan Apriyani Rahayu sejak SEA Games 2021, Mei tahun ini, sementara Ribka Sugiarto dengan Febby Valencia Dwijayanti Gani.

"Itu yang menjadi perhatian saya di awal kalau untuk teknik. Kita bisa melihat semestinya Fadia/Ribka sudah bisa naik. Kenapa belum bisa naik? kembali lagi kepada kebutuhannya," kata pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, ditemui BolaSport.com di pelatnas Cipayung, Jakarta.

Baca Juga: Ribka Blak-blakan Susahnya Capai Performa Terbaik Usai Berpisah dengan Fadia

"Fadia/Ribka ini kekurangannya dimana yakni dari daya tahan, power. Dengan Apri satu posisi kekurangan Fadia terisi dengan pemain yang powerful, daya tahannya kuat. Nah ini akan terbukti dimana Ribka mendapat partner yang bisa seperti ini," ucap Eng Hian.

"Semoga secepatnya saya bisa menemukan partner yang bisa memback-up kekurangan yang dibutuhkan oleh Ribka. Kalau Fadia, sudah ketutup oleh Apriyani."

Namun, tantangan kembali harus dihadapi Eng Hian saat Febby mundur dari pelatnas.

"Jujur, pusing saat Febby keluar. Kami membentuk pemain agar selalu ada progress. Jadi, seperti levelnya Apri sampai ke Ribka itu kan dengan progress latihan disini dari hari ke hari sampai beberapa tahun sifatnya akumulasi," tutur Eng Hian.

"Siapa si A dan si B yang bisa bersaing ke level atas. Banyak pemain muda yang bagus-bagus, tetapi tidak mungkin kami pasangkan Ribka dengan pemain kelahiran 2004, 2005 karena masih butuh waktu lagi," ujar Eng Hian.