Pusingnya Pelatih Ganda Putri Usai Febby Mundur dari Pelatnas dan Alasan Fadia Dipasangkan dengan Apriyani

By Delia Mustikasari - Jumat, 7 Oktober 2022 | 00:00 WIB
Aksi Ribka Sugiarto/Febby Valencia Dwijayanti Gani pada babak pertama SEA Games 2022, Kamis (19/5/2022) (DOK PBSI)

"Yang bikin pusing ini kayak Febby. Dia sudah mengikuti program intensif berapa lama disini yang dianggap memenuhi syarat untuk ke level atas.Tiba-tiba dia mengundurkan diri. Tetapi, saya harus cari lagi. Febby keluar mendadak, dia berbicara saat di Malaysia."

"Mungkin selama ini dia tidak masuk prioritas, masih dalam tahap back up. Saat dia menjadi pemain prioritas, mungkin yang tidak bisa dia tahan adalah target. Kalau sudah skala prioritas yang diharapkan bukan pengalaman, tetapi hasil. Itu yang sepertinya cukup membuat dia stres."

Menurut peraih medali perunggu ganda putra bersama Flandy Limpele pada Olimpiade Athena 2004 itu, kondisi tersebut yang membuat Febby sudah tidak kuat.

"Dia tidak siap menghadapi (beban target). Kalau pemain mau juara harus siap menghadapi target, itu hal yang biasa. Secara personal, saya dan dia tidak ada masalah. Dia sudah cerita semua di Malaysia," aku Eng Hian.

"Kamu ada masalah dengan saya tidak?' dia menjawab tidak. Febby menjawab saya seperti tidak tahu mau mengarah kemana dan saya merasa tidak akan bisa mencapai target seperti pemain elite ini. Kalau pemain elite kan ditargetkan juara," ucap Eng Hian.

"Dia merasa tidak punya kemampuan untuk itu. Itu yang kembali lagi di awal. Pemain banyak yang kosong. Dia cuma datang, tahunya latihan. Mau apa? mau juara. Semua orang mau juara. Dalam prosesnya menghadapi tekanan, semakin kesini setiap pertandingan tentu ada target."

"Mulai dari situ, mereka mulai berpikir. Berat banget ya, yang tidak kuat akan menjadi berat. Evaluasinya per tahun, itu persaingan terus. Banyak pemain yang tidak kuatnya begitu."

Setelah mundurnya Febby, Ribka dipasangkan dengan Lanny Tria Mayasari dan mencapai babak 16 besar pada Vietnam Open 2022.

"Ribka setelah Vietnam Open masih dicoba terus. Kami kasih kesempatan kayak Ribka di Vietnam. Saat kalah, kami tidak bisa men-judge kamu jelek permainannya. Kami tanyakan dulu kenapa kalah secara teknis, non-teknis atau apa. Setelah evaluasi kami coba lagi," ucap Eng Hian.