Fabio Quartararo Tegaskan Tak Kena Mental usai Kegagalan Tragis pada MotoGP

By Wawan Saputra - Senin, 28 November 2022 | 06:45 WIB
Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, dihibur oleh kepala krunya, Diego Gubellini, setelah balapan MotoGP Valencia yang digelar di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol, 6 November 2022. (YAMAHA MOTOR RACING SRL)

BOLASPORT.COM - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, masih bisa mengendalikan emosi negatif setelah gagal menjuarai MotoGP 2022.

Fabio Quartararo harus menerima kenyataan pahit karena gagal mempertahankan gelar saat kesuksesan sudah di depan mata.

Pembalap berkebangsaan Prancis ini kehilangan keunggulan 91 poin dari Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) yang akhirnya menjadi juara.

Quartararo seperti kehilangan arah saat gagal tampil kompetitif sepanjang paruh musim kedua.

Dalam 10 balapan terakhir Quartararo hanya mampu dua kali naik podium dan tak sekalipun menang.

Adapun Bagnaia kebalikkannya. Cuma dua kali dia gagal finis tiga besar dan lima kali menang.

Kegagalan Quartararo tak terlepas dari ketertinggalan Yamaha dalam pengembangan motor.

Mereka pun keteteran. Pola akhir pekan lomba El Diablo hampir sama yaitu kuat saat latihan bebas, oke saat kualifikasi, lalu menghilang saat balapan.

Dalam wawancara dengan Solo Moto, Quartararo mengaku sudah pesimistis sejak awal musim.

Baca Juga: Tak Pilih Salah Satu, Fabio Quartararo Idolakan Valentino Rossi dan Marc Marquez

"Kami mengalami kesulitan besar selama tahun 2022, tapi sebagai pembalap saya tampil habis-habisan," ucap Quartararo dikutip BolaSport.com dari Solo Moto.

"Saat awal musim kami memiliki mesin yang sama dengan tahun 2020 dan 2021, dan saya mengharapkan peningkatan signifikan yang tidak hadir di sana."

Empat seri pertama tak berlangsung memuaskan. Hanya podium kedua pada MotoGP Indonesia yang menjadi pelipur lara.

Secercah harapan kemudian datang. Kebangkitan dalam diri Quarataro di Americas menandai titik balik dalam kiprahnya musim ini.

Rentetan podium dan tiga kemenangan akhirnya membawa Quartararo berada di posisi yang aman jelang paruh musim.

Periode emas yang berlangsung sesaat ini membuat Quartararo lebih percaya diri untuk menghadapi musim 2023.

"Saya pikir semua yang kami lalui tahun ini akan membantu kami pada 2023," tambahnya.

Quartararo pun tak merasa harus menemui psikolog untuk memulihkan mentalnya lagi.

Baca Juga: MotoGP Indonesia No 13 dalam Statistik Kecelakaan Musim 2022

"Terakhir kali saya pergi ke psikolog adalah tahun 2020," kata Quartararo.

"Sekarang saya lebih mampu untuk mengendalikan situasinya, saya sudah dua tahun tidak ke sana."

"Jika saya pikir saya membutuhkannya, saya akan kembali menemui psikolog tanpa ada masalah."

"Tapi sekarang saya pikir saya tahu apa yang saya butuhkan untuk berada dalam kondisi yang baik," pungkas Quartararo.

Baca Juga: Mantan Manajer Suzuki dan Valentino Rossi Kompak Prihatin pada Pabrikan Jepang