Indonesia Terima Sanksi dari FIFA, Pengamat Sepak Bola: Tidak Boleh Ada Lagi Piala Dunia Isinya Politik

By Wila Wildayanti - Jumat, 7 April 2023 | 14:15 WIB
Maskot Piala Dunia U-20 2023 bernama Bacuya di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, 9 Februari 2023. Indonesia resmi dicoret sebagai tuan rumah turnamen. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pengamat sepak bola Akmal Marhali berharap tidak akan ada lagi olahraga yang dicampur aduk dengan politik seusai Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Ia mengharapkan tidak akan ada lagi Piala Dunia Isinya Politik (PDIP) di sepak bola Tanah Air.

FIFA telah memutuskan Indonesia dijatuhi sanksi administrasi dengan membekukan bantuan dana dari program FIFA Forward 3.0.

Sanksi ini buntut dari Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 yang seharusnya bergulir di Tanah Air pada 20 Mei-11 Juni mendatang.

Namun, Indonesia dicoret oleh FIFA karena dinilai tidak dalam kondisi siap dan akhirnya sanksi pun harus diterima.

Baca Juga: Ranking FIFA April 2023 - Vietnam Naik tanpa Main, Thailand Turun Paling Signifikan, Malaysia Lompat 7 Strip

Sanksi administrasi yang diterima Indonesia yakni FIFA tidak akan mengucurkan dana bantuan sebesar Rp 104 miliar.

Sanksi ini disebut sebagai sanksi ringan karena sebelumnya Indonesia pernah merasakan di banned oleh FIFA pada 2015.

Situasi ini pun membuat Akmal Marhali menilai Indonesia beruntung karena hanya mendapatkan sanksi administrasi saja.

Akan tetapi, dengan adanya sanksi ini Akmal pun berharap semua pihak intropeksi diri.

Sebab batalnya Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 juga tak lepas dari isu penolakan timnas Israel datang ke Tanah Air.