Gara-Gara Kesialan 1 Orang, Yamaha dan Honda Krisis Berkepanjangan di MotoGP

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 16 Juli 2023 | 06:30 WIB
Dari kiri: Pembalap Repsol Honda Marc Marquez dan pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo saling mengikuti saat Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, 11 Maret 2023. (MOTOGP.COM)

"Dengan saya, kita tidak akan pernah tahu, tetapi saya mengenal motornya dan seharusnya bisa membantu mereka menemukan jalan, untuk evolusi dari motornya."

"Akan tetapi, mereka sekarang punya pembalap penguji yang berbeda. Semoga ke depannya mereka bisa menemukan jalan mereka kembali, begitu pula Honda."

MOTOGP.COM
Dari kiri: Marc Marquez, Jorge Lorenzo, dan Valentino Rossi di atas podium setelah balapan MotoGP Spanyol di Sirkuit Jerez, Spanyol, 3 Mei 2015. Ketiga pembalap menjadi aktor dari musim yang menyajikan kompetisi paling dramatis dalam sejarah MotoGP.

Dalam tiga musim terakhir Yamaha keteteran karena belum menemukan keseimbangan antara kecepatan puncak dengan kemudahan berkendara yang menjadi karakter mereka.

Kesulitan pembalap untuk menyalip lawan karena ketertinggalan besar dalam top speed membuat Yamaha mencoba meningkatkan dapur pacu YZR-M1.

Baca Juga: Kata Orang Tim Valentino Rossi Harus Jadi Tim Satelit Yamaha, tapi Apa Pembalapnya Mau?

Akan tetapi, perubahan ini membawa dampak lain yaitu motor yang sulit berbelok karena terlalu agresif hingga Yamaha kehilangan kekuatan mereka dalam kecepatan satu lap.

Fabio Quartararo yang dikenal cepat dalam kualifikasi menjadi kesulitan. Jangankan pole position, merebut tiga baris start terdepan atau posisi sembilan besar saja kepayahan.

Alhasil, ritme bagus yang bolak-balik ditunjukkan Quartararo dalam latihan bebas menjadi kurang berguna dalam lomba karena posisi start yang tidak ideal.

Adapun masalah Honda adalah pengereman. Kekurangan ini menyebabkan pembalap mereka terpaksa mengambil risiko lebih besar.