Gara-Gara Kesialan 1 Orang, Yamaha dan Honda Krisis Berkepanjangan di MotoGP

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Minggu, 16 Juli 2023 | 06:30 WIB
Dari kiri: Pembalap Repsol Honda Marc Marquez dan pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo saling mengikuti saat Tes Pramusim MotoGP di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, 11 Maret 2023. (MOTOGP.COM)

Semusim sebelum badai cedera Marquez dimulai dengan insiden di MotoGP Spanyol 2020, Lorenzo mengalami kecelakaan yang membuatnya ingin pensiun.

Insiden yang dialami Lorenzo saat latihan bebas MotoGP Belanda 2019 menyebabkan patah tulang belakang, salah satu cedera yang paling tidak diharapkan karena potensi kelumpuhan.

"Tanpa kecelakaan itu, saya sudah pasti akan bertahan bersama Honda dan dengan sebuah motor yang lebih sesuai dengan karakter saya," imbuhnya.

Insiden di Assen mengubah pola pikir pembalap asal Mallorca. Hidupnya tak lagi tentang balapan saja.

Menurut Lorenzo, tanpa kecelakaan tersebut, dia bisa berlomba di MotoGP selama tiga atau empat musim lebih lama.

Kini Lorenzo hanya bisa mendoakan Yamaha dan Honda bisa berbenah walau mengalahkan Ducati yang sedang digdaya bukan pekerjaan mudah.

"Ini sesuatu yang tidak bisa kita selesaikan dalam semalam. Kita harus tetap tenang, memahami apa yang harus dipertahankan dari motornya dan apa yang harus diubah," ucapnya.

"[General Manager][Gigi] Dall'Igna melakukan pekerjaan luar biasa di Ducati sejak 2014. Secara perlahan dia membuat Ducati menjadi motor terbaik, tetapi prosesnya panjang."