BOLASPORT.COM - Promotor Matchroom Boxing, Eddie Hearn, meyakini pertarungan Jake Paul versus Conor McGregor akan menampilkan duel sengit nan kompetitif.
Tak hanya itu, Eddie Hearn juga optimistis Jake Paul akan membuat laga lebih seru dibandingkan pertemuan Conor McGregor dan Floyd Mayweather Jr pada tahun 2017.
Jake Paul merupakan Youtuber yang tampil pada acara pembuka dari laga ekshibisi main card Mike Tyson kontra Roy Jones Jr akhir pekan lalu.
Pada duel tersebut, Paul menghadapi penantang yang sama-sama minim pengalaman yaitu seorang mantan bintang NBA, Nate Robinson.
Baca Juga: Urus Ganda Putra Malaysia, Pelatih Indonesia Target Hasil Bagus di Thailand
Jake Paul tampil gemilang karena bisa menghajar Nate Robinson hingga pingsan dan meraih kemenangan knockout (KO) pada ronde kedua.
Usai laga, Paul secara terang-terangan ingin mendapatkan lawan selanjutnya dari jajaran para petarung UFC.
Salah satu nama yang muncul dari targetnya adalah Conor McGregor, sang mantan pemilik gelar dua divisi.
Namun, hingga sekarang, McGregor belum menjawab tantangan Paul tersebut.
Baca Juga: Menurut Petinju Ini, Conor McGregor Tak Layak Hadapi Manny Pacquiao
Di sisi lain, Eddie Hearn amat berharap petarung Republik Irlandia berjulukan The Notorious mau mengiyakan ajakan duel Jake Paul.
Sebab, Conor McGregor sudah tak asing lagi dalam dunia tinju.
Dia pernah naik ring pada tiga tahun lalu dan menghadapi legenda tinju dunia dari Amerika Serikat (AS), Floyd Mayweather Jr, meski berakhir dengan kekalahan.
Sementara itu, Paul sudah dua kali menjalani laga tinju.
Baca Juga: Klaim Pernah Bikin Khabib Nurmagomedov Hampir Pingsan, Eks Juara Kelas Ringan Minta Rematch
Andai Jake Paul dan Conor McGregor saling berhadapan, duel kompetitif diperkirakan Eddie Hearn bakal terjadi.
"Menurut saya ini cukup kompetitif, terutama dengan perbedaan beratnya," kata Hearn, dikutip BolaSport.com dari Talksport.com.
“Jake Paul versus Conor McGregor jauh lebih kompetitif daripada Conor versus Floyd Mayweather," ucap dia menjelaskan.
| Editor | : | Diya Farida Purnawangsuni |
Komentar