Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Kisah Diogo Jota - Pindah ke Liga Kecil, Asa EURO 2020, sampai Frustrasi di Liverpool

By Adi Nugroho - Sabtu, 8 Mei 2021 | 06:30 WIB
Striker Liverpool, Diogo Jota, mencetak gol ke gawang Wolverhampton Wanderers dalam laga Liga Inggris di Stadion Molineux, Senin (15/3/2021).
TWITTER.COM/OFFICIALFPL
Striker Liverpool, Diogo Jota, mencetak gol ke gawang Wolverhampton Wanderers dalam laga Liga Inggris di Stadion Molineux, Senin (15/3/2021).

BOLASPORT.COM - Penyerang Liverpool dan timnas Portugal, Diogo Jota, membagikan kisah masa lalunya dan juga harapan untuk lolos dari grup neraka EURO 2020.

Setelah tampil cukup mengesankan di sepanjang musim 2015-2016 bareng tim Liga Portugal, FC Pacos, berkontribusi untuk 24 gol (14 gol 10 assist) dalam 35 penmpilan berbagai ajang, Diogo Jota direkrut oleh Atletico Madrid pada musim panas 2016.

Namun, setelah resmi menjadi pemain Atletico Madrid, Diogo Jota dipulangkan lagi ke Portugal oleh klub Ibukota Spanyol dengan status pinjaman di FC Porto.

Bersama FC Porto, Jota tidak mampu tampil impresif seperti di klub sebelumnya.

Sepanjang musim 2016-2017, bomber yang kini membela Liverpool itu hanya terlibat dalam 16 gol (9 gol 7 assist) meski tampil dalam 38 laga di berbagai ajang.

Akan tetapi, penampilan itu cukup untuk menarik minat klub yang kala itu masih mentas di Championship (kasta kedua sepak bola Inggris), Wolverhampton Wanderers.

Baca Juga: Liverpool Hancurkan Arsenal, Kompatriot Cristiano Ronaldo Jadi Super-sub Tersubur

Pada musim panas 2017, Jota pun kembali berganti klub dengan bergabung ke Wolverhampton Wanderers dan dengan status pinjaman dari Atletico Madrid.

Di Championship, Diogo Jota kembali menemukan sentuhan terbaiknya dengan mencetak 18 gol serta enam assist dalam 46 penampilan.

Performa apik Jota itu pun membantu Wolverhampton Wanderers promosi ke Premier League alias kasta teratas Liga Inggris 2018-2019 dan juga membuat klub besutan Nuno Espirito Santo itu mempermanenkannya setahun setelah kedatangannya.

Secara keseluruhan, Jota bermain di Wolverhampton Wanderes untuk tiga musim dan dalam periode itu dia membukukan 44 gol serta 19 assist dalam 131 penampilan lintas ajang.

Baca Juga: Bos Persib Sebut Liga 1 2021 Tanpa Degradasi akan Melukai Prinsip Dasar Kompetisi

Lalu, Jota dilirik Liverpool dan kepindahannya ke Anfield pun tak terhindarkan usai The Reds menyodorkan uang yang dilaporkan mencapai 45 juta pounds (sekitar Rp 899 miliar) kepada Wolverhampton Wanderers.

Alhasil, pada musim panas 2020, Jota resmi menjadi pemain Liverpool.

Dia sukses membuat namanya semakin dikenal khalayak luas usai tampil apik untuk tim besutan Juergen Klopp pada musim 2020-2021.

Selama berseragam Liverpool, Jota sudah bermain dalam 27 pertandingan lintas ajang dan berhasil membukukan 12 gol serta satu assist untuk The Reds.

Semua itu, nama yang mulai dikenal banyak orang dan juga kesemptan bermain di Liverpool mungkin tidak akan didapat oleh Jota jika dia dahulu menolak tawaran untuk bermain buat Wolverhampton Wanderers di liga yang lebih kecil, Championship.

Baca Juga: Arsenal Memburuk Sejak Ditinggal Arsene Wenger, Penggemarnya Disebut Mungkin Menyesal

Jota sendiri mengaku pernah berpikiran seperti itu, Championship adalah kompetisi yang lebih kecil dibandingkan Liga Portugal.

Akan tetapi, setelah bermain di sana dia, merasakan sendiri bahwa Championship lebih kompetitif dari yang dia kira.

"Beberapa waktu yang lalu, saya melihat studi Transfermarkt yang menjadikan Championship sebagai liga paling berharga keenam di Eropa," tutur Jota seperti dikutip BolaSport.com dari FourFourTwo.

"Liga Portugal terdaftar di urutan kelima, jadi dari perspektif itu Anda dapat mengatakan bahwa pindah ke Wolves adalah langkah mundur pada saat itu, tetapi saya menemukan Championship sangat kompetitif."

Diogo Jota dan Raul Jimenez bintang kemenangan Wolverhampton atas Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris, 1 Maret 2020.
TWITTER.COM/PREMIERLEAGUE
Diogo Jota dan Raul Jimenez bintang kemenangan Wolverhampton atas Tottenham Hotspur dalam lanjutan Liga Inggris, 1 Maret 2020.

Baca Juga: Tangani AS Roma, Jose Mourinho Ingin Culik Gelandang Gagal Manchester United

"Akan tetapi, ini tentang proyek juga. Menurut saya, Wolves punya orang yang tepat untuk menjalankan klub."

"Terkadang Anda perlu mundur selangkah untuk mengambil dua langkah ke depan. Pada akhirnya, semuanya berjalan dengan baik dan itu terbukti menjadi keputusan yang tepat, meskipun kedengarannya agak berisiko saat itu," katanya menambahi.

Lebih lanjut, Jota mengungkapkan kisahnya di Liverpool, lebih detilnya lagi soal cedera yang membuatnya frustrasi.

Jota sempat dibekap cedera lutut mulai awal Desember 2020 dan baru pulih pada Maret 2021.

Baca Juga: Pemilik Manchester United Kirim Surat, Berjanji Lebih Terbuka dan Meminta Maaf

Dengan absen selama itu, terlebih ketika sedang berada dalam puncak performanya, Jota pun merasa frustrasi.

"Saya absen selama hampir tiga bulan, itu adalah cedera terlama yang pernah saya alami dalam karier profesional saya, dan mungkin pada saat terburuk karena semuanya berjalan baik bagi saya," ucap Jota.

"Saya hanya ingin terus melakukan apa yang saya lakukan, tetapi saya tidak dapat membantu tim. Maka hasil yang kami peroleh bukanlah yang terbaik, yang hanya meningkatkan rasa frustrasi saya."

Baca Juga: Manchester City Vs Chelsea - Ajang Pemanasan Sebelum Final Liga Champions

"Ketika saya kembali, saya fokus pada apa yang dapat saya lakukan untuk memperbaiki situasi," sambungnya.

Sementara itu, setelah tampil apik bersama Wolves dan Liverpool, Jota mendapat pangglian untuk membela timnas Portugal.

Panggilan ke timnas pun sepertinya akan didapat lagi oleh Jota ketika Selecao mentas di EURO 2020.

Timnas Portugal sendiri akan tampil di putaran final kompetisi antara negara Eropa dengan bermain di grup F bersama Hongaria, Jerman, dan Prancis.

Baca Juga: Pep Guardiola Tak Mau Rekrut Lionel Messi Agar Barcelona Tidak Sakit Hati

Melihat lawan timnas Portugal di fase grup EURO 2020 dipenuhi tim besar, termasuk Hongaria yang pernah menahan imbang Selecao di babak grup EURO 2016, Jota pun berharap dia dan rekan setimnya bisa tampil apik lalu lolos dari grup 'neraka' itu untuk melenggang ke babak gugur.

"Saya selalu tertekan mengingat Hongaria ada di sana," ujar striker 24 tahun itu.

"Ingat, ketika kami memenangkan EURO 2016, kami gagal mengalahkan mereka di babak penyisihan grup (imbang 3-3)."

"Kami mendapat hasil imbang yang sangat sulit, tetapi EURO memang tidak pernah mudah."

"Terlepas dari itu, kami tahu kualitas yang kami miliki, jadi jika kami dapat membangun tim yang baik dalam arti sebenarnya, saya yakin kami mampu lolos ke babak sistem gugur," kata Jota menegaskan.


Editor : Ade Jayadireja
Sumber : FourFourTwo

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X