Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Kejuaraan Dunia 2023 - Eng Hian: Penampilan Apriyani/Fadia Bukan Anti Klimaks, tetapi...

By Delia Mustikasari - Senin, 28 Agustus 2023 | 10:45 WIB
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berpose dengan medali perak di podium Kejuaraan Dunia 2023, di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Minggu (27/8/2023).
PBSI
Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti berpose dengan medali perak di podium Kejuaraan Dunia 2023, di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Minggu (27/8/2023).

BOLASPORT.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, harus puas dengan raihan medali perak pada Kejuaraan Dunia 2023.

Apriyani/Fadia harus mengakui keunggulan unggulan pertama, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China), 16-21, 12-21 dalam tempo 41 menit pada final yang berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Senin (28/8/2023).

Gim pertama sebenarnya sempat berjalan baik dengan awalan agresif yang ditunjukkan Apriyani/Fadia sampai mereka unggul 4-2.

Namun setelah lawan menyamakan kedudukan 4-4, permainan Apriyani/Fadia mulai terbaca.

Beberapa kali Apriyani/Fadia kecolongan dari teknik dropshot. Fadia beberapa kali dicecar dan lawan banyak panen poin dari taktik ini.

Kesalahan sendiri juga dilakukan mereka ketika sudah mendapat bola tanggung.

Apriyani/Fadia tertinggal 6-11 di interval. Setelah jeda interval, dominasi lawan makin menjadi.

Apriyani/Fadia sulit mengeluarkan permainan terbaik mereka. Rotasi sering diacak dan mereka dipaksa terus mengangkat bola hingga tertinggal 8-15.

Sempat mempertipis margin ketertinggalan menjadi 11-15, lagi-lagi Apriyani/Fadia salah membuang bola.

Antisipasi mereka tanggung dan sudah sering ditunggu Jia Yi Fan di depan net.

Kesalahan dari lawan sebenarnya sempat membuka peluang Apriyani/Fadia comeback, ketika kedudukan kembali dekat 13-16.

Tapi harapan itu sirna setelah Chen/Jia meningkatkan tempo serangan hingga merebut kemenangan gim pertama.

Baca Juga: Lampaui Jonatan dan Anthony Ginting, 1 dari 3 Target Besar Kunlavut Vitidsarn Sudah Terwujud

"Performa Apri/Fadia dalam setahun terakhir memang menurun. Kini pada Kejuaraan Dunia 2023, kejuaraan yang begitu penting, mereka bisa kembali ke performa terbaik," kata pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, dalam siaran resmi PBSI.

Memang belum bisa juara, tetapi menjadi finalis Kejuaraan Dunia itu tetap pantas diapresiasi. Apa yang diraih Apri/Fadia di Kopenhagen tetaplah sebuah prestasi yang layak saya hargai," aku Eng Hian.

Penampilan Apri/Fadia di final, saya sebut bukan anti klimaks. Tetapi, mereka under pressure. Keduanya tak bisa lepas dari tekanan lawan. Tidak bisa mengembangkan pola permainan terbaik."

Menurut Eng Hian, hal itu tampak dari pukulan pengembalian bola, dan beberapa kali banyak membuat kesalahan sendiri.

Pada gim kedua, Apriyani/Fadia kembali start tak bagus. Tertinggal 6-9 dan sempat mendekat, mereka kembali gagal membalikkan situasi.

Apriyani/Fadia tertinggal 6-12. Dalam keadaan tertinggal jauh, sebenarnya di poin ini Apriyani/Fadia sempat mencapai  ritme pertandingan.

Mereka mampu merampok tiga angka beruntun hingga 9-12. Namun, defence Apriyani/Fadia hari ini memang sedang tidak bagus, kerap membentur net.

Sementara serangan mereka juga sering jatuh di area pertahanan sendiri alias banyak melakukan unforced error.

Chen/Jia sempat beberapa kali melakukan kesalahan yang membuat Apriyani/Fadia diuntungkan sampai mengejar 11-14.

Apriyani/Fadia gagal membalikkan situasi dan tertahan di angka 12.

"Lawan memang harus diakui begitu sarat pengalaman. Dari prestasi dan penampilan yang konsisten, mereka kini adalah ganda putri terbaik dunia," ucap Eng Hian.

"Harapan saya sebelum bertanding, Apri/Fadia bisa meredam kekuatan lawan. Tetapi tampil di final kejuaraan besar seperti Kejuaraan Dunia itu berbeda dan sangat berpengaruh terhadap penampilan Apri/Fadia."

"Saya harapkan dari pertandingan final hari ini, mereka bisa memetik banyak pelajaran."

"Mereka juga harus mempersiapkan teknik, fisik, dan mental ketika akan bertanding di lapangan kembali, terutama menghadapi ajang-ajang besar Kejuaraan Dunia dan di event-event besar lainnya," tutur Eng Hian.

Menurut Eng Hian, pertandingan final kejuaraan dunia harus menjadi pembelajaran mereka ke depan.

"Bagaimana mereka berdua harus bisa memanage ekspektasi dan tetap harus meningkatkan dan membenahi kekurangan yang terjadi pada pertandingan partai final," ujar Eng Hian.

Ganda putri menjadi satu-satunya sektor bagi Indonesia yang belum pernah naik podium kampiun pada kejuaraan dunia.

Capaian Apriyani/Fadia menyamai Verawati Fadjrin/Imelda Wiguna (1980) dan Finarsih/Lili Tampi (1995) yang meraih perak Kejuaraan Dunia.

Baca Juga: Fenomenal, Latvia Berhasil Singkirkan Prancis di FIBA World Cup 2023

Bagi Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, mereka sukses mengukir sejarah baru.

Chen/Jia menjadi ganda putri pertama di dunia yang mampu meraih gelar juara dunia tiga kali beruntun (2021, 2022, 2023).

Raihan ini yang paling banyak dengan total raihan empat emas ditambah dari edisi 2017.


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : PBSI.id

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
38
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
38
60
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X