Periode Buruk Persija Tak Lepas dari Monoton Pemilihan Strategi dan Taktik

By Muhammad Robbani - Senin, 21 Mei 2018 | 20:08 WIB
Para pemain Persija Jakarta berbaris jelang laga semifinal leg 2 zona ASEAN Piala AFC 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/5/2018) malam WIB. ( MAULANA MAHARDIKA/KOMPAS.COM )

Addison Alves beberapa kali diturunkan sebagai starter menggantikan posisi Novri.

Masalahnya, Addison tak cocok ditempatkan sebagai pemain sayap karena memang lebih dikenal sebagai pilar yang biasa ditempatkan di belakang striker.

Saat bermain di belakang striker, Addison terbilang piawai dengan sumbangan 15 golnya untuk Persipura Jayapura pada Liga 1 musim 2017.

Pemain asal Brasil tak cukup bagus fisiknya untuk menjalani peran itu, terlihat dari gestur kelelahan setelah melakukan beberapa sprint saat menyisir sisi kiri.

Dari sana terlihat bahwa Teco terlihat teguh pada pendiriannya menerapkan 4-4-3, meski tak semua pemain cocok dengan skema itu.

(Baca juga: Dikritik Fan Selangor FA dan Diusulkan Didepak, Ilham Udin Akhirnya Buat Pengakuan Mengejutkan)

Padahal ada pemain-pemain muda yang bisa dicoba untuk mengisi pos itu, sebut saja seperti Muhammad Rasul atau Frenky Kogoya.

Teco bisa belajar dari pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy yang berani memberikan kepercayaan kepada pemain-pemain muda seperti Nurhidayat Haji Haris, Awan Setho, atau pun T.M Ichsan.

Apakah Teco akan tetap pada pendiriannya dalam menerapkan formasi 4-3-3 di laga-laga berikutnya? Layak ditunggu.

Yang jelas di kalangan grassroot The Jakmania, sudah mulai mengkampanyekan #TecoOut di media sosial karena kecewa dengan gaya melatih eks pelatih fisik Persebaya ini.

(Baca juga: Keputusan Pemain Persija di Lamongan dan Makna Ramadan untuk Sepak Bola Indonesia)