Salah Pilih Teman, Romelu Lukaku Bisa Gagal di Manchester United

By Weshley Hutagalung - Selasa, 25 Juli 2017 | 08:37 WIB
Selebrasi striker Manchester United, Romelu Lukaku, setelah mencetak gol saat Manchester United vs Manchester City di Stadion NRG, Houston, Amerika Serikat, pada Jumat (21/7/2017). (JUARA.NET)

Kehebatan Veron sebagai gelandang yang membangun serangan dan merusak pertahanan lawan sirna di tanah Inggris. Tidak cocok dengan gaya sepak bola Inggris?

Perbedaan gaya sepak bola dari klub sebelumnya bisa dihubungkan dengan peran minim Diego Forlan (Independiente, Argentina), Karel Poborsky (Slavia Prague, Rep Ceska), dan tentu saja Massimo Taibi (Venezia, Italia) dan Kleberson (Atletico Paranaense, Brasil) di Manchester United.

Keluar dari Inggris, saya mengajak Anda mundur ke era ketika Rivaldo pindah dari FC Barcelona ke AC Milan pada musim panas 2002.

Rivaldo membangun karier dan popularitasnya di Spanyol bersama Deportivo La Coruna dan FC Barcelona, namun ia terkubur di panggung sepak bola Italia.

Selama 6 bulan pertama di Milan, namanya menjadi sorotan. Bukan karena kontribusi besar untuk tim, melainkan penampilan Rivaldo yang jauh dari harapan.


Selebrasi Rivaldo bareng rekan setim usai membobol gawang Real Madrid dalam pertandingan La Liga, 3 Maret 2001.(CHRISTOPHE SIMON/AFP)

Rivaldo dituding gagal beradaptasi dengan cepat dan baik di Milan.

Kontrak awal selama tiga tahun tak terpenuhi. Awal 2004, Rivaldo meninggalkan Milan dan kembali ke Brasil memperkuat Cruzeiro.

Dalam beradaptasi, faktor bahasa memegang peranan penting, mungkin sangat penting.

Bukan tidak mungkin sorotan miring atas peran Claudio Bravo di Manchester City disebabkan oleh faktor kenyamanan dalam berkomunikasi dengan rekan-rekannya. Bisa jadi.