Salah Pilih Teman, Romelu Lukaku Bisa Gagal di Manchester United

By Weshley Hutagalung - Selasa, 25 Juli 2017 | 08:37 WIB
Selebrasi striker Manchester United, Romelu Lukaku, setelah mencetak gol saat Manchester United vs Manchester City di Stadion NRG, Houston, Amerika Serikat, pada Jumat (21/7/2017). (JUARA.NET)

Romelu Lukaku hanya menorehkan sembilan  gol di markas lawan di Premier League 2016-2017.

Dengan tubuh 190 cm, Lukaku mencetak 17 gol sundulan selama membela Everton dalam  166 pertandingan.

Ayunan kepala Lukaku berperan sebesar 19,5 persen dari tugasnya mencetak gol.

Sumbangsih kaki kiri Romelu Lukaku untuk Everton sebanyak 44 atau mencapai 50,5 persen dari total  gol miliknya.

Pertanyaan yang perlu ada di benak kita, apakah Jose Mourinho akan menyesuaikan gaya bermain Manchester United dengan karakter dan area ketajaman Romelu Lukaku? Ataukah sebaliknya?

Bukan hanya faktor pelatih dan strategi bermain, saya mencermati ucapan mantan bintang Manchester United yang “pulang kampung” ke Everton FC, Wayne Rooney.


Wayne Rooney pada laga pra-musim Everton, 13 Juli 2017 (Reuters)

Kata Wayne Rooney, Romelu Lukaku akan memasuki standar berbeda di Man. United. Sesuatu yang tak mudah untuk dihadapi sejumlah pemain baru United.

Apalagi, kini tak banyak pemain senior di Old Trafford yang “sanggup” menjaga standar bentukan Sir Alex Ferguson tersebut.

“Ada tradisi di United yang harus dipertahankan, dan semakin sulit saja untuk dilakukan,” kata Wayne Rooney.

Mungkin, karena Romelu Lukaku punya peran besar di Everton, klub idaman Wayne Rooney dan kini menampungnya kembali, ia memberi nasihat kepada striker asal Belgia itu.

“Bila ingin sukses di Man. United, Lukaku harus memperlihatkan mental  yang kuat di sana. Bermain untuk Man. United itu adalah sebuah ujian karakter. Klub itu selalu menuntut kesuksesan,” ucap Rooney.

Di Man. United, Romelu Lukaku harus mencari siapa rekan yang bisa menjadi pembimbingnya mengenal karakter dan tradisi tim dengan tepat.

Hal itu bisa membantu Lukaku mengeluarkan kemampuan terbaik dalam waktu cepat.

Di era sepak  bola modern saat ini, waktu beradaptasi di lingkungan baru sangat singkat.

Standar tinggi yang dibentuk Sir Alex Ferguson di Manchester United dengan sejarah kesuksesan angkatan Paul Scholes alias Class of ’92 bukan sesuatu yang mudah untuk disingkirkan dari benak penonton di Old Trafford.

Jadi, siapa yang akan membimbing Lukaku mengenal dan “bersahabat” dengan tradisi Manchester United@weshley