FC Barcelona, Lionel Messi, dan Akhir Sebuah Era Kejayaan

By Firzie A. Idris - Senin, 21 Agustus 2017 | 21:11 WIB
Kapten FC Barcelona, Lionel Messi, berjalan dengan kepala tertunduk di laga kontra Real Betis di pertandingan pertama Liga Spanyol musim 2017-2018 di Camp Nou, Minggu (20/8/2017) waktu setempat. (Josep LAGO/AFP)

bayang dari klub adidaya yang semua orang kenal.

Kubu Camp Nou kehilangan sang mega bintang asal Brasil, Neymar, hanya untuk menggantinya dengan Paulinho yang gagal total di Liga Inggris.

Mereka lalu kalah komprehensif dari Real Madrid di Piala Super Spanyol dan mendapat penolakan dalam mengejar pemain-pemain idaman.

Liverpool bergeming di hadapan tiga tawaran Barcelona untuk Philipp Coutinho, begitu pun Dortmund saat Barca mengetuk pintu demi jasa Ousmane Dembele.

Kemenangan rutin kontra Real Betis pada laga pembuka La Liga 2017-2018 pun tak banyak membantu moril di skuat.

Terlihat ada yang tidak nyambung antara skuat bermain dan manajemen. Hubungan buruk itu berlipat ganda ke arah para suporter.

Presiden Josep Bartomeu senantiasa dibombardir pesan dari fans Barcelona untuk meninggalkan klub.

Suporter Barca mungkin sudah sangat lama tak melihat tim mereka dalam kondisi sekacau ini.

Jadi, pertanyaan yang membuat semua fans Barcelona gigit jari adalah, apakah ini akhir sebuah siklus kejayaan?

Untuk menjawab itu, mungkin kita perlu mundur sebentar.