FC Barcelona, Lionel Messi, dan Akhir Sebuah Era Kejayaan

By Firzie A. Idris - Senin, 21 Agustus 2017 | 21:11 WIB
Kapten FC Barcelona, Lionel Messi, berjalan dengan kepala tertunduk di laga kontra Real Betis di pertandingan pertama Liga Spanyol musim 2017-2018 di Camp Nou, Minggu (20/8/2017) waktu setempat. (Josep LAGO/AFP)

Betul, Barca berusaha menurunkan rataan skuat dengan membeli pemain-pemain dari seantero Eropa untuk mendongkrak ambisi klub merengkuh titel.

Akan tetapi, dalam lima jendela transfer sebelum ini, Barcelona hanya membeli satu personel yang telah menjuarai salah satu dari tiga liga besar Eropa.

Pemain itu adalah Arda Turan yang menjuarai Liga Spanyol bersama Atletico Madrid.

Problem terbesar Barcelona sekarang adalah mencari penerus takhta Lionel Messi, pencetak 37 gol La Liga musim lalu yang telah menginjak usia 30 tahun.

Neymar, sang pangeran terpilih, memilih untuk membelot ke kerajaan lain.

Jika pun mendarat ke Camp Nou apakah Dembele dan Coutinho punya potensi untuk setidaknya tidak tenggelam di bawah bayang-bayang Messi?

Pertanyaan mendasar juga, apa penerus Messi harus datang dengan membeli pemain seharga 150 juta euro?

Regenerasi tidak selalu berarti membeli pemain termahal.

Sepanjang 10 tahun sejak awal 2000an di mana Man United menjuarai Liga Inggris lima kali, Sir Alex belanja lebih sedikit dari Chelsea, Manchester, dan Liverpool.

Salah satu alasannya adalah mereka percaya dengan darah muda.