Cile dan Amerika Serikat Gagal ke Piala Dunia 2018, Korban Konspirasi?

By Bagas Reza Murti - Minggu, 15 Oktober 2017 | 22:13 WIB
Timnas Amerika Serikat sebelum kick off melawan Trinidad Tobago dimulai pada Rabu (11/10/2017). AS harus menelan kekalahan 1-2 atas tim tuan rumah dan gagal lolos ke Piala Dunia 2018. (TWITTER.COM/USSOCCER)

Sudah 23 negara memastikan lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.

Semua zona federasi telah memainkan laga terakhir pada 11 Oktober 2017, kecuali zona Afrika yang tinggal menyisakan satu pertandingan.

Sejauh ini, zona Afrika juga telah memastikan dua wakilnya, yaitu Nigeria dan Mesir.

Sebelumnya, zona Eropa telah mendapatkan 10 wakil yang lolos langsung ke Piala Dunia 2018, yaitu Prancis, Rusia, Jerman, Serbia, Polandia, Inggris, Spanyol, Belgia, Islandia, dan Rusia yang bertindak sebagai tuan rumah.

Zona Asia juga telah mengirim empat wakil melalui Iran, Jepang, Arab Saudi, dan Korea Selatan.

Sementara dua zona paling kompetitif, CONCACAF dan Conmebol, juga telah memastikan masing-masing wakilnya yang langsung lolos ke Rusia.

Zona CONCACAF (Amerika Utara dan Karibia) sebelumnya telah meloloskan Meksiko dan Kosta Rika ke Piala Dunia 2018.

Kini, Panama memastikan diri menyusul keduanya karena ada di posisi tiga klasemen akhir. Sementara Honduras memastikan satu tempat di play-off untuk melawan Australia, wakil dari Asia.

Zona Conmebol (Amerika Selatan) memastikan Lionel Messi akan ada di Rusia tahun depan setelah menjadi pahlawan hat-trick di laga terakhir melawan Ekuador 3-1.

Sebelumnya, Brasil menjadi satu-satunya wakil Amerika Selatan yang memastikan tempat terlebih dahulu di Rusia 2018.

Uruguay dan Kolombia berturut-turut juga lolos ke Piala Dunia 2018, sedangkan Peru berhak satu tempat di play-off melawan wakil Oseania, Selandia Baru.

Dua nama besar dalam sepak bola menjadi korban di dua zona terakhir, Amerika Serikat dan Cile.

Ironisnya, mereka adalah juara di konfederasi masing-masing.

Cile terpaksa mengubur mimpi ke Piala Dunia 2018 karena hanya menempati peringkat 6 klasemen akhir zona Conmebol.

Di pertandingan terakhir, Alexis Sanchez dihajar Brasil 0-3. Koleksi 26 poin timnas Cile sama dengan Peru, namun kalah selisih gol.

Di laga lain, Peru menahan imbang Kolombia dan berhak lolos ke babak play-off.

Sementara itu, Amerika Serikat di laga terakhir, di luar dugaan harus menyerah 1-2 dari tim yang sudah pasti tersingkir, Trinidad Tobago.

Hasil yang membuat Amerika Serikat menempati posisi 5 klasemen akhir dengan 12 poin.

Karena di laga lain, dua pesaing Amerika Serikat, yaitu Honduras dan Panama, mampu mengalahkan lawan mereka masing-masing.

Padahal, kedua tim ini hanya terpaut satu poin di klasemen akhir dengan Amerika Serikat.

Cile dan Amerika Serikat merupakan dua negara yang juara pada turnamen di konfederasi sebelumnya.

Timnas Cile merupakan jawara Copa America dua edisi berturut-turut yaitu pada 2015 dan 2016 (Copa America Centenario)

Timnas Amerika Serikat adalah jawara Piala Emas 2017 pada Juli lalu.

Ketidaklolosan dua negara ini sempat dikaitkan dengan dugaan teori konspirasi yang melibatkan beberapa negara.

Beberapa netizen telah mengumpulkan bukti, salah satunya ada di pertandingan Kolombia Vs Peru.

Dua momen aneh tertangkap kamera yang menyebabkan adanya dugaan pertandingan telah diatur.

Pertandingan Kolombia vs Peru berakhir imbang 1-1, namun menyisakan dua momen aneh yang tertangkap kamera sepanjang pertandingan.

Yang pertama, pada menit ke-76. Peru mendapatkan tendangan bebas tidak langsung yang diambil oleh Paolo Guerrero.

Entah tidak mengetahui atau tidak mendengar, kiper Kolombia, David Ospina, justru terbang menangkap bola yang diarahkan langsung ke gawangnya.

Akibatnya, bola tersebut mengenai tangannya sebelum masuk ke dalam gawang dan menjadi gol bagi Peru.

Kedudukan 1-1 untuk kedua tim setelah sebelumnya James Rodriguez mencetak gol terlebih dahulu.

Beberapa menit kemudian, kapten Kolombia, Radamel Falcao, tertangkap kamera mengatakan sesuatu kepada beberapa pemain Peru.

Falcao tampak memberi tahu pemain Peru bahwa hasil imbang 1-1 sudah menguntungkan kedua negara untuk bisa lolos ke Piala Dunia.

Berikut cuplikannya.

Sementara di laga lain, timnas Cile mengerahkan berbagai cara untuk mencetak gol setelah tertinggal dua gol atas Brasil.

Sial, mereka malah kebobolan di menit akhir dan menjadikan Brasil unggul 3-0.

Padahal, jika mereka kalah 1-2, tiket play-off akan menjadi milik Cile yang akan melawan Selandia Baru untuk memperebutkan satu tiket Piala Dunia 2018.

Sementara bagi timnas Amerika Serikat, selain kalah dari Trinidad Tobago, pertandingan lain di zona CONCACAF juga seolah tak memihak mereka.

Laga Panama vs Kosta Rika menjadi sorotan utama. Bagaimana tidak, gol pertama Panama bahkan tidak bisa disebut sebagai sah karena tak melewati garis.

Saat scrimmage di depan gawang Kosta Rika, bola sentuhan Roman Torres yang sempat menyentuh Perez tampak belum melewati garis gawang karena berhasil dihalau Mataritta.

Mengejutkan, karena akhirnya wasit mengesahkan gol tersebut untuk Panama.

Panama akhirnya membalikkan keunggulan menjadi 2-1 berkat gol penentu kemenangan Roman Torres (88').

Kosta Rika tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut dan tak melakukan protes berlebihan karena mereka sudah pasti mengunci peringkat kedua untuk lolos langsung Piala Dunia 2018.

Hasil laga lain yang tak menguntungkan Amerika Serikat adalah Honduras vs Meksiko, yang dimenangi Honduras dengan skor 3-2.

Padahal, Meksiko sempat unggul dua kali terlebih dahulu sebelum babak pertama usai.

Dengan hasil itu, Honduras merebut posisi keempat sekaligus tiket ke babak play-off berkat keunggulan satu angka atas Amerika Serikat.

Meksiko juga tak mempermasalahkan hasil laga karena mereka sudah menjadi juara grup dan memastikan lolos ke Piala Dunia 2018.

Hasil dua pertandingan tersebut langsung mengubah posisi Amerika Serikat di peringkat lima.

Padahal, jika Panama dan Honduras gagal menang, Amerika Serikat berhak lolos langsung ke Piala Dunia 2018 meski kalah.

Ya, inilah sepak bola dengan segala kemungkinannya. Bola itu bundar, dan segala kemungkinan dapat terjadi hingga peluit panjang dibunyikan.

Terlepas dari dugaan konspirasi di atas, tersingkirnya timnas Cile dan timnas Amerika Serikat menunjukkan betapa kompetitifnya persaingan di kawasan.

Amerika Serikat berada di zona CONCACAF, yang di fase terakhir babak kualifikasi ini berisi 6 negara, yaitu Trinidad Tobago, Honduras, Panama, Kosta Rika, Meksiko, termasuk negeri Paman Sam sendiri.

Secara ranking FIFA (per September 2017), keenam negara bisa dibagi menjadi dua kasta melihat perbedaan peringkatnya.

Di kasta pertama ada Meksiko (14), Kosta Rika (21) dan Amerika Serikat (29). Di kasta kedua Panama (60), Honduras (74), dan Trinidad Tobago (99).

Secara ranking FIFA, seharusnya Amerika Serikat mampu lolos langsung di Piala Dunia 2018.

Namun, sepak bola mewajibkan untuk bertanding dan dari sinilah awal kegagalan Amerika Serikat dimulai.

Amerika Serikat mengawali pertandingan kualifikasi dengan dua hasil minor saat kalah dari Meksiko dan Kosta Rika 1-2 dan 0-4 pada November 2016.

Negeri Paman Sam lalu bangkit dan meraih 8 poin di empat laga berikut, mencatatkan dua kemenangan dan dua hasil imbang. 

Namun, ketidakkonsistenan penampilan Tim Howard dkk membuat mereka kembali menelan kekalahan saat melawan Kosta Rika di kandang sendiri pada 2 September 2017.

Akibatnya, di tiga laga tersisa Amerika Serikat harus memenangkan semua laga agar posisinya aman.

Namun, hal itu tak terjadi. Amerika Serikat gagal mewujudkan skenario tersebut, dan secara mengejutkan justru kalah dari juru kunci Trinidad Tobago di laga pamungkas.

Pun demikian dengan Cile. Torehan Alexis Sanchez dkk lebih mengecewakan.

Dari 18 laga babak kualifikasi, Cile mengalami 8 kali kekalahan, hampir 50 persen.

Rekor away milik Cile yang paling kentara. Dari 9 laga, Cile hanya memenangi dua pertandingan.

Maka, tak heran dengan torehan tersebut Cile kesulitan bersaing dengan negara-negara Amerika Selatan.

Jadi, kompetisi bukan hanya soal hasil satu pertandingan. Amerika Serikat dan Cile tak lolos karena mereka memang tak layak lolos mengacu pada hasil babak kualifikasi.

Lagi pula, jika konspirasi itu terbukti adanya, dan FIFA memutuskan mengulang beberapa laga, apakah yakin AS dan Cile layak ikut Piala Dunia 2018?