Malam Penghargaan Liga 1 dan Sepak Bola Nasional yang Tetap Lucu serta Menggemaskan

By Andrew Sihombing - Jumat, 22 Desember 2017 | 17:06 WIB
Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy bersama pemainnya diarak dari Mabes Polri menuju Stadion PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (12/12/2017) (BOLASPORT/VERDI HENDRAWAN)

Hanya, sebenarnya tidak ada yang aneh bila gelar Pelatih Terbaik diberikan buat pelatih dari luar tim juara bila memang sudah melewati penilaian yang jujur dan adil.

Tak heran bila kemudian muncul rumor bahwa tidak adanya penghargaan Pelatih Terbaik merupakan 'balas dendam'.

Pelakunya disebut dari klub yang gagal juara dan punya kedekatan dengan petinggi operator kompetisi.

Ah, semoga tidak benar demikian ya.

Kelucuan

Malam Penghargaan Go-Jek Traveloka Liga 1 sekaligus menandai bahwa musim 2017 telah selesai sepenuhnya.

Artinya, sudah tiba saat bagi seluruh penikmat bal-balan nasional untuk move on alias menatap masa depan.

Tapi, hal terakhir ini agak lebih berat bagi sebagian pihak, tepatnya manajemen klub dan pelatih.

Ada keraguan yang menghadang mereka saat hendak memboyong pemain menuju musim baru.

Penyebabnya tak lain karena belum ditetapkannya regulasi kompetisi untuk musim 2018.