Pro-Kontra Penghapusan Aturan 50+1, Jerman Ingin Jadi seperti Inggris?

By Lariza Oky Adisty - Kamis, 8 Februari 2018 | 15:27 WIB
Pemain FC Bayern Muenchen merayakan kemenangan atas TSG Hoffenheim pada lanjutan Liga Jerman di Stadion Allianz Arena, Sabtu (27/1/2018). (GUNTER SCHIFFMANN/AFP)

Sepak bola Jerman tengah dihadapkan pada wacana penghapusan kebijakan "50+1" yang mencegah adanya investor masuk untuk menguasai klub-klub di kompetisi negara tersebut. Apa artinya ini?

Dikutip BolaSport.com dari Deutsche Welle, wacana ini bermula dari niat Martin Kind, Presiden Hannover 96, meminta pengecualian ke penyelenggara Liga Jerman (DFL) terkait rencananya mengambil alih saham mayoritas klub tersebut.

Niat Kind itu terhalang oleh aturan 50+1 yang mengikat di Liga Jerman.

Pada akhirnya, Kind mengurungkan niatnya datang ke DFL.

Toh, usaha Kind tidak sepenuhnya sia-sia. 

Dalam pernyataan resminya, DFL mengatakan bahwa mereka perlu mengkaji ulang kebijakan 50+1.

Hal tersebut pun menimbulkan pro dan kontra antara klub Jerman sendiri. 

(Baca Juga: Bayern Muenchen Terlalu Perkasa, Inikah Cara Merusak Kedigdayaan Mereka?)

Apa itu aturan 50+1?

Secara singkat, aturan 50+1 adalah kebijakan yang melarang pihak luar klub menguasai saham mayoritas.