Cocokologi 3 Pelatih Napoli, Menuju Histori atau Delusi Scudetto

By Beri Bagja - Selasa, 6 Maret 2018 | 20:39 WIB
Para pemain Napoli merayakan kemenangan atas Sampdoria pada duel Liga Italia di Stadion San Paolo, 23 Desember 2017. (CARLO HERMANN / AFP)

Terkait pengalaman, lagi-lagi Sarri tidak digariskan menjadi pemain hebat.

Pria berkacamata itu cuma berkubang di level amatir dengan profesi utama sebagai bankir.

Sarri bahkan baru mencicipi karier kepelatihan strata profesional pada awal 2000-an dan masuk piramida teratas Serie A bersama Empoli pada 2014 - dalam usia 55 tahun.


Reaksi pelatih Napoli, Maurizio Sarri, dalam jumpa pers menjelang partai turnamen Audi Cup yang diikuti timnya dengan Liverpool, Bayern Muenchen, dan Atletico Madrid, di Allianz Arena, Muenchen, 31 Juli 2017.(CHRISTOF STACHE / AFP)
 

Akhirnya sampai di situ, saya barulah menemukan bibit kesamaan di antara ketiga pelatih beda generasi tersebut.

Napoli tak perlu capek-capek memikat pelatih berkaliber dunia buat menghasilkan scudetto.

Cukup dari tim semenjana, tapi berkualitas individu yang top.

Partenopei mencomot Ottavio Bianchi bukan dari Juventus, AC Milan atau Inter Milan, melainkan dari Como pada 1985.

Semusim sebelum pindah ke Napoli, Bianchi hanya membawa Como finis pada posisi ke-11 dari 16 peserta Liga Italia 1984-1985.

Pada periode perdana di Napoli, Bianchi membawa klub ke peringkat ketiga di Serie A 1985-1986, lalu juara untuk kali pertama di musim 1986-1987.