Cocokologi 3 Pelatih Napoli, Menuju Histori atau Delusi Scudetto

By Beri Bagja - Selasa, 6 Maret 2018 | 20:39 WIB
Para pemain Napoli merayakan kemenangan atas Sampdoria pada duel Liga Italia di Stadion San Paolo, 23 Desember 2017. (CARLO HERMANN / AFP)

Karena faktor-faktor kemiripan tersebut, asa para Neapolitan melihat tim mereka mereplika histori era Maradona terkuak lagi.

Namun, kadang ambisi dan delusi terpisah garis tipis saja. Target muluk bisa ambruk jika mengabaikan hal lain.

1-0. Keunggulan Juventus atas Napoli pada duel pertama di Liga Italia musim ini. Kedua tim bakal melakoni head-to-head lagi pada pekan ke-34 (22/4/2018).

Hal lain itu adalah mental juara super yang masih dipunyai Juventus. Lagi-lagi.

Tim yang satu ini ibarat hantu. Sekarang Juventus semakin menggerayangi dan membuat bulu kuduk awak Napoli bergidik.

Pekan ke-27, Bianconeri terus memangkas jarak hingga cuma satu poin dari Napoli dengan tabungan satu pertandingan. Napoli 69, Juve 68.

(Baca Juga: Tebak Formasi Arsenal dengan Kuartet MOAL: Karunia atau Perkara?) 

Biasanya, kalau sudah begini, mental juara berbicara. Biasanya juga Juventus yang akan berjaya.

Dalam tekanan bertanding setelah Juventus menekuk Lazio 1-0 (4/3/2018), Napoli dihajar AS Roma 2-4 di San Paolo.

Imbasnya, bursa juara Serie A kembali menuju "kondisi normal".

Bukan maksudnya langsung memprediksi Juventus bakal lancar jaya meraih scudetto ke-7 beruntun.