Sebuah Pledoi untuk Sergio Ramos

By Firzie A. Idris - Senin, 28 Mei 2018 | 19:18 WIB
Bek Real Madrid, Sergio Ramos, menghibur penyerang Liverpool, Mohamed Salah, setelah Salah mengalami cedera dan harus ditarik keluar lebih dini dalam laga final Liga Champions di Stadion NSC Olimpiyskiy, Kiev, Ukraina pada 26 Mei 2018. (FRANCK FIFE/AFP)

Fans Liverpool dan para penggemar timnas Mesir mempunyai musuh kolektif seusai final Liga Champions, Minggu (27/5/2018). Nama Sergio Ramos langsung menjadi nama yang dibenci.

Sergio Ramos diberi label villain: penjahat keji, algojo tanpa hati, dan sosok antagonis.

Sontak, nama Ramos tak jauh beda dari Thanos, Voldemort, Sauron, Darkseid, Hannibal Lecter, dan Darth Vader.

Hal ini, tentu saja, berawal dari insiden yang melibatkannya dengan top scorer Liverpool, Mohamed Salah, pada menit ke-24.

Menarik memang, untuk menjelaskan kejadian ini, seseorang tak dapat melakukannya tanpa memberi konteks dan opini pribadi.

Beberapa menyebutnya sebagai pelanggaran, aksi tak terpuji dari Ramos untuk mencoba mencederai lawan.

Sebagian lain mengatakan insiden tersebut murni kemalangan yang timbul karena posisi jatuh kikuk Salah.

Semua tergantung sudut pandang masing-masing.

Perihal siapa yang menarik duluan sehingga kejadian itu tercipta, merupakan suatu perdebatan yang tengah berlangsung di berbagai medium, baik di dunia digital atau pun fiisik. 

Belum lagi ada tuduhan ke Sergio Ramos bahwa ia melakukan tindakan nakal, dua menit sebelum kesalahan fatal Loris Karius ketika memberikan bola ke Karim Benzema.