Krisis Real Madrid dan Cinta Buta Florentino Perez kepada Gareth Bale

By Kautsar Restu Yuda - Kamis, 18 Oktober 2018 | 07:58 WIB
Ekspresi sayap ofensif Real Madrid, Gareth Bale, setelah gagal menciptakan gol ke gawang Real Betis dalam partai Liga Spanyol di Santiago Bernabeu, Madrid, 20 September 2017. ( GABRIEL BOUYS / AFP )

Pasca laga final, pengusaha asal Spanyol tersebut mengubah keputusannya dan menjanjikan tempat utama Real Madrid musim 2018-2019 kepada Gareth Bale, tanpa sepengetahuan Zinedine Zidane.

Mengetahui itu, Zizou murka dan memilih melepas jabatan pelatih Real Madrid. Mendung pun langsung menaungi Kota Madrid.

Sebelum musim bergulir, Perez harus mencari pelatih anyar. Sial bagi pria berkacamata itu, karena penolakan demi penolakan ia terima.

Sederet opsi nama pelatih yang ia idam-idamkan sepakat mengatakan “tidak”. Mulai Mauricio Pochettino, Julen Nagelsmann, Juergen Klopp, hingga Massimiliano Allegri.

Respons positif kemudian datang dari Julen Lopetegui. Pelatih yang belum pernah kalah bersama timnas Spanyol, tetapi belum pernah teruji di turnamen akbar.

Performa acak-adul Real Madrid saat ini bukan satu-satunya dampak cinta buta Perez kepada Bale. Sejak menapakkan kaki ke Santiago Bernabeu, Bale sudah membuat Perez gelap mata.

Baca juga: Real Madrid Didesak untuk Segera Rekrut Mauro Icardi

Sang presiden memaksa Mesut Oezil hengkang demi memberikan tempat dan mengurangi beban biaya transfer Bale.

Dengan uang 101 juta euro untuk mengantar Gareth Bale ke Real Madrid, penjualan Oezil ke Arsenal hampir menutup separuh biaya tersebut (47 juta euro).

Keputusan melepas Oezil membuat sebagian orang mengenyitkan dahi. Bagaimana tidak? Oezil adalah raja assist Eropa saat itu.